FOMO Olahraga Lari yang Sedang Menyerang Anak Muda

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Akhir-akhir ini ada gaya hidup yang sedang menyerang anak muda zaman sekarang loh. Tidak lain dan tidak bukan adalah kebiasaan lari sebagai olahraga harian. Anak muda zaman now banyak yang dicap FOMO (Fear Of Missing Out) alias takut ketinggalan zaman kalau tidak mengikuti tren, salah satunya adalah tren lari.
Untuk tren yang satu ini memang bisa diacungi jempol karena menyangkut kebiasaan berolahraga dan hidup sehat, jadi tidak apa dong kalau semisal FOMO?
Sebenarnya tren olahraga lari ini mulai terbentuk saat pandemi COVID-19 mewabah di tahun 2020. Saat itu, masyarakat seluruh dunia tidak bisa melakukan kegiatan secara beramai-ramai di dalam ruangan untuk waktu yang lama.
Kita semua dipaksa untuk lockdown dari aktivitas di luar ruangan. Dengan adanya wabah COVID-19 ini, masyarakat mulai menyadari bahwa menjalani pola hidup sehat sangat penting untuk menjaga imun tubuh tetap kuat dan fit setiap saat. Saat inilah, tren olahraga lari mulai merebak. Olahraga lari sendiri adalah olahraga yang paling tidak menggocek dompet untuk membeli peralatan olahraga yang super mahal itu, yang terpenting cukup kemauan untuk bergerak dan sepatu olahraga saja.
Namun, perlu diketahui juga kalau olahraga lari tetap ada aturan mainnya dan tidak asal lari saja. Yuk, kita simak!
Olahraga lari mempunyai berbagai manfaat untuk tubuh diantaranya adalah mencegah pengeroposan tulang, meningkatkan stamina, membuat tidur lebih nyenyak, mencegah penyakit jantung, menurunkan berat badan, dan lainnya. Tapi tahukah kalian kalau lari tidak bisa sembarang lari, kita harus pandai mengenal keadaan tubuh kita sendiri.
Apalagi saat dirasa berat badan sudah overweight dan mengambil opsi olahraga lari untuk menurunkan berat badan, malahan bisa berbahaya! Kita tidak bisa langsung memompa tubuh untuk bekerja keras dengan lari langsung. Menurut dr. Tirta saat berkunjung di podcast PWK, “kalau obesitas langsung lari atau loncat-loncat, bantalan lutut bisa rusak. Obesitas itu cukup jalan kaki 5000 langkah per hari.”
dr. Tirta yang merupakan seorang dokter sekaligus influencer itu pun menambahkan fakta lagi bahwa kebanyakan orang yang FOMO lari inginnya bisa langsung lari jarak jauh, padahal kondisi tubuh tiap orang berbeda-beda. Apabila seseorang yang tidak pernah berolahraga ataupun berkegiatan fisik tiba-tiba ingin mencoba lari hanya karena tidak mau ketinggalan tren dengan orang-orang di sekitar, harus diperingatkan karena melakukan aktivitas berat secara mendadak bisa memicu serangan jantung.
Walaupun tidak mau ketinggalan tren, harus tetap waspada dan aware akan tubuhnya masing-masing. Seperti halnya dengan motor yang lama tidak digunakan, harus dicoba dinyalakan dulu setiap hari untuk memastikan mesinnya tetap panas dan maksimal sebelum akhirnya dibawa pergi berkeliling.
Selain itu dr. Tirta juga menambahkan kalau olahraga lari harus dibarengi dengan pola makan yang sehat, yaitu menghindari gorengan, serta menghindari konsumsi gula dalam minuman kemasan, dan kalori yang berlebih.
Intake gula harus disesuaikan per harinya, untuk pria dewasa maksimal 36 gram atau setara dengan 9 sendok teh, wanita dewasa 25 gram atau 6 sendok teh, sedangkan anak-anak usia 2-18 tahun maksimal 25 gram atau 6 sendok teh. Dengan pengaturan jumlah gula yang masuk ke dalam tubuh, kita akan terhindar dari penyakit diabetes ataupun obesitas.
Tren lari ini tampak makin menyenangkan karena orang-orang di dalam skena ini sering membagikan foto mereka saat sedang lari, jadi tampak keren dan profesional begitu ya. Tapi rupanya foto ini dijepret oleh fotografer lepas yang sudah standby di lokasi tertentu loh.
Mereka memotret dan biasanya akan diunggah ke media sosial dan orang yang dipotret bisa memiliki fotonya sendiri dengan membeli lalu bisa diunggah di media sosial pribadi deh. Wah, jadi ladang cuan juga ya untuk fotografer! Rupanya memang komunitas lari ini kurang lebih dipengaruhi oleh influencer-influencer olahraga yang mengunggah aktivitas hidup sehat ke media sosial loh.
Semakin banyak yang terpengaruh untuk mulai hidup sehat, semakin banyak pula yang tergerak untuk masuk ke komunitas lari dengan serius.
Kalau kalian bagaimana? Sudah mulai FOMO untuk ikut lari? Atau mungkin nanti dulu saja?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar