Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured PSSI Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Timnas Indonesia

    Dibongkar Orang Dalam PSSI, Banyak Pemain Keturunan Ragu-ragu hingga Menolak Gabung Timnas Indonesia Ternyata Pertimbangannya... - tvOne

    5 min read

     Sepak bola Indonesia, Timnas Indonesia 

    Dibongkar Orang Dalam PSSI, Banyak Pemain Keturunan Ragu-ragu hingga Menolak Gabung Timnas Indonesia Ternyata Pertimbangannya...

    Article
      Article

      tvOnenews.com - Di balik derasnya arus pemain naturalisasi yang kini memperkuat Timnas Indonesia, ternyata ada fakta yang jarang dibicarakan ke publik.

      Langkah PSSI yang dikomandoi Erick Thohir memang patut diacungi jempol.

      Sejak proyek naturalisasi digenjot habis-habisan, nama-nama besar berdarah Indonesia berhasil digaet.

      Sebut saja Thom Haye, Shayne Pattynama, Jay Idzes, Rafael Struick, hingga Mees Hilgers mereka semua kini menjadi tumpuan masa depan skuad Merah Putih.

      Ragnar Oratmangoen dan Jay Idzes
      Ragnar Oratmangoen dan Jay Idzes
      Sumber :
      • PSSI

      Tak hanya itu, generasi terbaru pun terus berdatangan. Dean James, Joey Pelupessy, Emil Audero, dan Ole Romeny adalah deretan amunisi segar yang baru saja disahkan memperkuat Timnas.

      Namun di balik deretan kesuksesan tersebut, ada pula pemain keturunan yang memilih untuk diam, menunda keputusan, bahkan menolak sepenuhnya tawaran PSSI.

      Masyarakat mungkin bertanya-tanya, kenapa bisa demikian?

      Jawaban mengejutkan justru datang dari orang dalam PSSI sendiri.

      Dalam pernyataan blak-blakan yang disampaikan melalui kanal YouTube pribadinya, anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengungkap realita yang selama ini tersembunyi.

      Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga
      Sumber :
      • Tangkapan Layar YouTube Arya Sinulingga

      "Jadi mereka itu penuh pertimbangan. Kalau saya pindah ke Indonesia sampai kapan pun saya tidak bisa main lagi di timnas negaraku. pertimbangan berat bagi mereka. Pertimbangan karier, dan sebagainya," ungkap Arya.

      Menurut Arya, banyak pemain muda keturunan masih memegang harapan besar untuk menembus skuad tim nasional negara asal mereka di Eropa, seperti Belanda, Jerman, atau Inggris.

      Dan jika mereka menerima tawaran naturalisasi dari Indonesia, maka kesempatan itu akan tertutup untuk selamanya.

      Arya juga mengingatkan publik agar tidak mudah menghakimi para pemain tersebut. Ia meminta masyarakat tidak membenturkan keputusan mereka dengan isu nasionalisme atau cinta tanah air.

      Pemain keturunan Belanda-Indonesia, Ole Romeny, Thom Haye dan Jay Idzes.
      Sumber :
      • Istimewa/AFC

      "Kita harus maklumi. Tidak boleh juga kita hina mereka. Tidak boleh juga kita bilang soal merah putih. Bukan soal itu, ini soal masa depan hidup dia, pilihan-pilihan hidup dia. Jadi kita harus hargai," tegas Exco PSSI itu.

      Fakta ini sekaligus menjadi tamparan bahwa proyek naturalisasi bukan perkara mudah.

      Butuh pendekatan yang manusiawi, cerdas, dan empatik agar para pemain benar-benar yakin menjatuhkan pilihan pada Garuda.

      Meski begitu, PSSI tidak berhenti. Upaya mendatangkan pemain berkualitas terus berlanjut.

      Kini sorotan mengarah ke Pascal Struijk, bek Leeds United yang baru saja membawa klubnya promosi ke Premier League.

      Patrick Kluivert dan Pascal Struijk
      Sumber :
      • Kolase tvOnenews.com

      Struijk dikabarkan sedang dalam tahap pendekatan dan bisa saja menjadi amunisi baru Timnas Indonesia untuk laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2026, menghadapi China dan Jepang pada bulan Juni nanti.

      Bersama Patrick Kluivert, PSSI membentuk tim pelatih super mewah, termasuk nama-nama tenar seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg.

      Dengan komposisi pelatih top Eropa dan para pemain naturalisasi kelas dunia, Indonesia kini punya mimpi yang lebih besar—mimpi tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya.

      Namun, jalan ke sana tetap terjal. Keraguan sebagian pemain keturunan menjadi tantangan tersendiri.

      PSSI harus membuktikan bahwa proyek besar ini bukan hanya ambisi sesaat, tapi betul-betul menawarkan masa depan cerah bagi siapa pun yang memilih membela Merah Putih.

      Satu hal yang pasti, masa depan Timnas kini tak lagi dibangun dengan hanya menunggu talenta lokal bersinar, tapi juga dengan keberanian membuka pintu bagi darah-darah diaspora yang bersedia berjuang bersama. (asl)

      Berita Terkait :
      Komentar
      Additional JS