Bulu Tangkis Indonesia,
Curhat Jonatan Christie Trauma Main di Piala Sudirman
Jojo kalahkan Prannoy dan buka jalan kemenangan
Intinya Sih...
- Jonatan Christie menang dengan skor 19-21, 21-14, 21-12 atas Prannoy HS pada fase Grup D Piala Sudirman 2025.
- Kemenangan Jojo membuka jalan Indonesia lolos ke fase gugur setelah mengalami trauma saat Piala Sudirman 2017.
- Jojo berbenah dan menyiapkan diri demi menghadapi Lakhsya Sen, namun India memberi kejutan dengan menurunkan Prannoy. Jojo berhasil memenangkan pertandingan setelah menemukan momentum di game kedua.
Jakarta, IDN Times - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, tampil impresif dalam laga kedua fase Grup D Piala Sudirman 2025. Dia berhasil keluar dari lubang jarum saat jumpa Prannoy HS dan menang dengan skor 19-21, 21-14, 21-12 pada Selasa (29/4/2025).
Kemenangan Jojo bak membuka jalan Indonesia buat lolos ke fase gugur. Kapten Indonesia itu menyatakan kemenangan atas Prannoy begitu berarti karena sempat merasakan trauma saat main di Piala Sudirman.
1. Ada pengalaman tak enak membekas

Jojo mengaku trauma karena pengalaman buruknya saat membela Indonesia pada edisi 2017 lalu. Insiden itu kembali terkenang di pikirannya, lantaran Indonesia kini berada dalam grup yang sama, dengan India dan Denmark.
"Saya punya pengalaman tidak enak tampil di Piala Sudirman tahun 2017 lalu. Dengan grup yang sama, India dan Denmark. Saya punya motivasi untuk tidak mengulangi hal itu dan Puji Tuhan hari ini berhasil menyumbang poin," kata Jojo dalam keterangan tertulis.
Baca Juga: Jonatan Christie Bawa Indonesia Ungguli India di Piala Sudirman 2025
2. Lawan tak sesuai ekspektasi

Jojo mengaku berbenah dan menyiapkan diri demi menghadapi Lakhsya Sen. Bahkan, Jojo sudah berdiskusi dengan pelatih Indra Widjaja demi mencari cara buat menang. Namun, India memberi kejutan dengan menurunkan Prannoy, bukan Lakshya.
"Sebenarnya dari kemarin sudah bersiap untuk melawan Lakshya Sen dan berdiskusi dengan pelatih tentang program latihan dan strategi yang akan dijalani. Tapi, ternyata yang turun adalah Prannoy. Jadi, ada sedikit perubahan dan saya lebih menyiapkan kondisi fisik kalau melawan dia, harus mau lebih capek lagi," kata Jojo
3. Sempat diliputi keraguan

Jojo sebenarnya memulai laga dengan buruk. Game pertama berlangsung sulit buatnya karena adaptasi lapangan yang belum sempurna. Apalagi, dia merasa ragu ketika bermain dan membuat pukulan-pukulannya kurang tajam.
Beruntung, Jojo menemukan momentum di game kedua dan mampu mengangkat performanya sendiri hingga akhirnya menang.
"Setelah selesai game pertama, sudah bisa lebih firm dan yakin. Di game ketiga, Prannoy sudah terlihat menurun, mulai capek. Jadi, saya memanfaatkan itu dengan terus mempercepat tempo permainan," kata Jojo.
Baca Juga: Kunci Putri KW Bekuk Pusarla Sindhu di Piala Sudirman 2025
Topik:
Tim Editorial

Satria Permana

Final Proliga Putri 2025: Popsivo Jumpa Jakarta Pertamina Enduro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar