Sepak bola Internasional
Remontada Epik Barcelona Penuh Kontroversi, Celta Protes Injury Time Kelamaan, Alpa Kartu Merah, sampai Penalti - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Kemenangan dramatis Barcelona atas Celta Vigo diwarnai berbagai insiden yang dianggap merugikan kubu tamu.
Pekan ke-32 Liga Spanyol mementaskan laga Barcelona vs Celta Vigo di Stadion Lluis Companys, Sabtu (19/4/2025).
Armada Hansi Flick memenangi partai ini secara dramatis.
Barca seperti memberi Real Madrid contoh melakukan remontada alias kebangkitan yang epik.
Ihwal remontada ini menjadi topik yang ramai diungkit media lokal setelah kegagalan Los Blancos bangkit dari kekalahan melawan Arsenal di Liga Champions.
Dalam skala lain, Barcelona melakukannya untuk mencundangi Celta di LaLiga.
Tim raksasa Catalan unggul lebih dulu melalui gol awal Ferran Torres, lalu dibayar kontan Celta dengan hattrick Borja Iglesias.
Sampai menit ke-63, Barcelona tertinggal 1-3.
Namun, mereka bangkit secara hebat dengan balasan tiga gol dari Dani Olmo, Raphinha, dan penalti sang winger Brasil sebagai lesakan akhir penentu kemenangan 4-3.
Gol penutup Raphinha terjadi pada menit ke-90+8, durasi yang sama dengan waktu injury time yang diberikan wasit Mario Melero.
Pemberian menit tambahan waktu yang panjang menjadi hal pertama yang diprotes pihak Celta.
Pasalnya, sepanjang waktu normal tidak banyak insiden yang dapat dianggap mengganggu jalannya pertandingan.
Walhasil, Barca bisa menunggu sampai menit ke-90+6 untuk melihat terjadinya momen kunci pelanggaran Yoel Lago terhadap Olmo yang berujung tendangan penalti.
Wasit butuh bantuan VAR lewat instruksi di ruang kontrol untuk mengambil keputusan penalti buat Barca yang sukses dieksekusi Raphinha.
Kubu Celta sendiri melakukan protes karena sentuhan Lago ringan saja mengenai kaki Olmo, yang tampak tidak seimbang sebelum kontak fisik.
Namun, seringan apa pun, benturan kaki Lago tetap dianggap mengganggu peluang Olmo menembak.
Bukan cuma itu, kejadian pertama yang diprotes Celta ialah momen Inigo Martinez lolos dari kartu merah sebagai orang terakhir di pertahanan Barca yang menyetop pergerakan Pablo Duran.
Dalam situasi serangan balik saat kedudukan 3-3, Duran berhasil merangsek sendirian ke area pertahanan Barca hanya untuk dihentikan Martinez dengan menarik badannya.
Padahal, Duran tinggal berhadapan dengan kiper Wojciech Szczesny dan berpeluang besar cetak gol.
Hanya, wasit tidak menganggapnya pelanggaran dan dianggap alpa menghukum Martinez.
Pengakuan Duran soal reaksi Martinez menambah kental kontroversi tersebut.
"Ada banyak tindakan yang seharusnya mendapat keputusan berbeda," kata Duran kepada DAZN selepas laga.
"Inigo menghentikan saya dalam sebuah situasi di mana saya tinggal sendirian melawan kiper."
"Dia sendiri mengatakan kepada saya bahwa jika saya terjatuh, maka itu adalah sebuah penalti, tapi wasit mengatakan sebaliknya. Ini adalah hal-hal yang berada di luar kendali kami," ucapnya.
Belum cukup, Los Celestes juga mempertanyakan keputusan wasit untuk tidak memberi Raphinha kartu merah setelah mendorong Iago Aspas sampai jatuh dan misuh-misuh kepada wasit.
Terakhir ada insiden pukulan Szczesny yang mendarat di wajah Oscar Mingueza ketika hendak menghalau bola di kotak penalti yang dianggap benturan biasa saja.
Pada beberapa insiden yang sama di partai lain, wasit melakukan pengambilan keputusan berbeda.
Pelatih Celta, Claudio Giraldez, menyayangkan VAR tidak dipakai sebagai bantuan wasit untuk mengevaluasi insiden-insiden yang merugikan timnya.
Sebaliknya, wasit Melero bergerak cepat dengan VAR saat menghadiahkan Barca penalti yang akhirnya menentukan hasil akhir.
"Mungkin VAR bisa saja digunakan untuk beberapa situasi lain. Mereka memutuskan untuk melakukannya pada menit ke-98," ujar Giraldez, dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Orang-orang yang tahu lebih banyak tentang perwasitan daripada saya menganggapnya seperti itu."
"Saya memiliki keraguan tentang beberapa keputusan, tetapi ini adalah masalah pribadi, dan setiap orang dapat membuat penilaian mereka sendiri tentang situasi tersebut," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar