Penasihat Teknis Timnas Indonesia Bertemu Pep Guardiola, Netizen Heboh: Jadi Dirtek PSSI? - suara - Arenanews

Informasi Arena Olahraga

demo-image

Post Top Ad

demo-image

Penasihat Teknis Timnas Indonesia Bertemu Pep Guardiola, Netizen Heboh: Jadi Dirtek PSSI? - suara

Share This
Responsive Ads Here

 Sepak Bola Indonesia, Timnas Indonesia 

Penasihat Teknis Timnas Indonesia Bertemu Pep Guardiola, Netizen Heboh: Jadi Dirtek PSSI?

27674-jordi-cruyff

Penasihat teknis timnas Indonesia, Jordi Cruyff bertemu manajer Manchester City, Pep Guardiola. (Instagram/@jordicruyff)

Suara.com - Penasihat teknis timnas IndonesiaJordi Cruyff membagikan momen dirinya bertemu dengan manajer Manchester CityPep Guardiola.

Nama Jordi Cruyff telah resmi ditunjuk PSSi sebagai sebagai technical advisor alias penasihat teknis untuk timnas Indonesia.

“Dengan bangga kami menyambut Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis PSSI yang baru. Patrick Kluivert dan Jordi saling mengenal satu sama lain, dan ketika beliau merekomendasikannya saya sangat bahagia,” ucap Erick Thohir, dikutip dari situs resmi PSSI.

“Pengalaman beliau sebagai pemain dan pelatih akan sangat penting dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia. Terus terang mendatangkan sosok dengan kualitas baik seperti Jordi itu tidak mudah,” lanjutnya.

Bekerja untuk PSSI, anak dari Johan Cruyff tersebut belum lama ini membuat netizen tanah air heboh.

51405-jordi-cruyff-penasihat-teknis-timnas-indonesia-jordi-cruyff

Penyebabnya adalah Jordi Cruyff bertemu dengan manajer Manchester City, Pep Guardiola.

Momen tersebut diunggah di akun Instagram pribadinya yang memperlihatkan Jordi Cruyff sedang foto bareng bersama Pep Guardiola.

Dalam momen tersebut, anak dari Johan Cruyff mengatakan dirinya juga bertemu Txiki Begirstain.

Pertemuan tersebut sendiri diakui Jordi Cruyff sebagai temu kangen dengan mantan rekannya di Barcelona dulu.

Baca Juga: Dulu Dibanggakan! Striker Timnas Indonesia Langsung Jadi 'Camat' usai Bikin Kesalahan Fatal

Selain itu, penasihat teknis timnas Indonesia itu memberikan pujian atas kerja Pep Guardiola yang fantastis bersama Manchester City.

"Senang sekali menghabiskan beberapa hari bersama mantan rekan setim saya, Pep Guardiola dan Txiki Begiristain," tulis Jordi Cruyff.

"Rasa hormat yang besar atas pekerjaan luar biasa yang telah mereka lakukan. Senang juga bisa menikmati suasana kota Manchester yang luar biasa," imbuhnya.

Jordi Cruyff sendiri menonton pertandingan Manchester City yang mengalahkan Crystal Palace pada Sabtu (12/4/2025) lalu.

Nah, pertemuan antara Jordy Cruyf dengan Pep Guardiola tersebut membuat heboh netizen Indonesia.

Banyak yang berharap agar Jordi Cruyff menawari Pep Guardiola menjabat sebagai direktur teknik atau dirtek PSSI.

97494-wajah-dan-kepala-manajer-manchester-city-pep-guardiola-terlihat-luka-luka

"Akankah pep Guardiola jadi direktur teknik PSSI," komentar hakm***

"Pep Guardiola untuk direktur teknik timnas Indonesia," seru gar***

"Jordi apa mau ngajak Pep Guardiola ke timnas Indonesia. Semoga saja Pep mau," tulis ran***

Jordi Cruyff kini menjadi sorotan setelah ditunjuk oleh PSSI sebagai penasihat teknis untuk Timnas Indonesia.

Penunjukannya dianggap sebagai langkah strategis karena rekam jejaknya yang cukup berpengaruh dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih.

Selama aktif sebagai pesepakbola, Cruyff dikenal sebagai gelandang serang andal, meskipun kemampuannya cukup fleksibel untuk berperan sebagai second striker.

Menariknya, pada masa-masa akhir kariernya bersama Metalurh Donetsk, ia juga sempat dimainkan sebagai bek tengah.

Karier sepak bolanya dimulai sejak usia muda. Jordi mengawali pendidikan sepak bolanya di akademi Ajax Amsterdam antara tahun 1981 hingga 1988.

Setelah itu, ia melanjutkan pembinaan di akademi Barcelona dari 1988 sampai 1992, mengikuti jejak sang ayah, Johan Cruyff.

Meskipun karier profesionalnya tidak terlalu gemilang, Jordi pernah memperkuat klub-klub besar.

Ia bermain untuk Barcelona dari 1994 hingga 1996, lalu hijrah ke Manchester United pada periode 1996 hingga 2000.

Bersama klub asal Inggris tersebut, Jordi berhasil meraih satu gelar Premier League musim 1996/1997, serta dua trofi FA Charity Shield di tahun 1996 dan 1997.

Usai masa keemasannya, Jordi sempat memperkuat beberapa klub lain seperti Celta Vigo (1999), Deportivo Alavés (2000–2003), Espanyol (2003–2004), Metalurh Donetsk (2006–2008), dan mengakhiri kariernya bersama Valletta (2009–2010).

Di level internasional, Jordi mencatat sembilan penampilan bersama Timnas Belanda pada tahun 1996 dan mencetak satu gol.

Selain itu, ia juga sempat tampil untuk Timnas Catalonia dari tahun 1995 hingga 2004.

Setelah gantung sepatu, Jordi Cruyff menjajal dunia kepelatihan.

Ia pernah melatih Maccabi Tel Aviv (2017–2018), Chongqing Dangdai Lifan (2018–2019), Timnas Ekuador (2020), serta klub asal Tiongkok, Shenzhen (2020–2021).

Dengan latar belakang yang kaya pengalaman baik di lapangan maupun dari pinggir lapangan, kehadiran Jordi Cruyff diharapkan mampu memberikan angin segar serta membawa perkembangan positif bagi Timnas Indonesia ke depannya.

Load More
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Opsi Arenanews

Siarenanews

Post Bottom Ad

Pages