Sepak bola Indonesia
Pelatih Asal Belanda Blak-blakan Soal Alasan Pemain Naturalisasi Memilih Timnas Indonesia: Jujur Saja, Para Pemain Ini Tidak Akan Pilih Indonesia Karena.

- Instagram/@robertmaskant
Pelatih Asal Belanda Blak-blakan Soal Alasan Pemain Naturalisasi Memilih Timnas Indonesia: Jujur Saja, Para Pemain Ini Tidak Akan Pilih Indonesia Karena...
Pelatih asal Belanda ungkap hal mengejutkan soal alasan pemain naturalisasi pilih Timnas Indonesia. Menurutnya para pemain tidak akan memilh jika mereka lolos
Rabu, 2 April 2025 - 18:40 WIB
tvOnenews.com - Kekalahan telak Timnas Indonesia dari Australia dengan skor 1-5 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 (20/3/25) terus menjadi sorotan, terutama di kalangan pelatih Belanda.
Salah satunya adalah Robert Maaskant, pelatih Helmond Sport di Eerste Divisie, yang mengkritik keras kebijakan naturalisasi yang diterapkan Timnas Indonesia.
Menurut Maaskant, gelombang naturalisasi yang terjadi dianggap berlebihan dan belum menunjukkan dampak signifikan terhadap peningkatan kualitas permainan Indonesia di level internasional.
Kritik ini muncul setelah Patrick Kluivert, yang baru menjalani debut sebagai pelatih kepala, menurunkan sepuluh pemain keturunan Belanda dalam pertandingan melawan Australia di Allianz Stadium, Sydney, pada Kamis (20/3/2025).
Meski diperkuat pemain berpengalaman seperti Thom Haye, Mees Hilgers, dan Calvin Verdonk, Timnas Indonesia tetap kesulitan menghadapi tekanan dari Australia.
Hasil ini bahkan menjadi kekalahan terbesar Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026, setelah sebelumnya juga takluk dengan skor serupa dari Irak pada November 2023.
Australia mampu menunjukkan dominasi penuh di lapangan dan mengungkap perbedaan kualitas yang masih jauh antara kedua tim.
Dalam podcast "De Maaskantine" di kanal YouTube Sportnieuws, Maaskant mempertanyakan strategi Kluivert yang terlalu bertumpu pada pemain naturalisasi.
"Sensasinya terlalu dibesar-besarkan," ujar Maaskant, dikutip dari Sportnieuws. "Kita bahkan tidak mengenal tim ini dan hampir tidak pernah melihat mereka bermain."
Ia menyoroti bagaimana sepuluh pemain keturunan Belanda menjadi starter dalam laga melawan Australia, yang menurutnya merupakan bukti bahwa naturalisasi telah dilakukan secara berlebihan.
"Sekarang ada sepuluh pemain Belanda di starting line-up Indonesia," tambahnya.
- Instagram Robert Maaskant / Patrick Kluivert
"Namun, Australia yang sudah terbiasa bermain di Piala Dunia tetap terlalu kuat."
Alasan Pemain Naturalisasi Memilih Timnas Indonesia
Maaskant juga menyoroti alasan utama para pemain keturunan Belanda memilih untuk membela Timnas Indonesia.
Menurutnya, sebagian besar dari mereka tidak akan memilih Indonesia jika memiliki kesempatan memperkuat Timnas Belanda.
"Mari kita jujur saja. Para pemain ini tidak akan memilih Indonesia jika mereka memiliki peluang bermain di tim nasional Belanda," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa meskipun beberapa pemain naturalisasi memiliki pengalaman di Eredivisie, mereka masih belum cukup kompetitif di level internasional.
"Mereka adalah pemain bagus di Eredivisie, tapi tentu saja grup itu tidak ada apa-apanya di level internasional," ujarnya.
Maaskant juga mengingatkan bahwa hasil instan dari kebijakan naturalisasi tidak bisa langsung diharapkan.
"Hal itu tidak akan berubah dalam semalam. Jika Anda memiliki pemain-pemain yang biasa-biasa saja di level internasional, Anda tidak boleh berharap untuk memiliki tim hebat dalam waktu semalam," lanjutnya.
Kritik ini menjadi tantangan bagi Patrick Kluivert yang kini harus mencari keseimbangan antara pemain naturalisasi dan talenta lokal.
Meskipun ia tetap optimistis dengan potensi timnya, kekalahan dari Australia menjadi peringatan bahwa naturalisasi saja tidak cukup untuk membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026.
Tanpa pembinaan pemain lokal yang kuat, strategi ini dikhawatirkan hanya menjadi solusi jangka pendek tanpa fondasi yang berkelanjutan.
Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
TKDN dan Program 3 Juta Rumah Jadi Benteng Keramik Nasional Hadapi Tarif Trump
News
- 4/04/2025 - 10:06
TKDN dan program 3 juta rumah menjadi salah satu benteng industri keramik nasional untuk hadapi tarif resiprokal AS, serta ancaman banjir impor dari India.
Gadis Asal Toraja Ditemukan Tewas Tergantung di Kosnya
Sulawesi
- 4/04/2025 - 10:05
Seorang Gadis asal Kabupaten Toraja, Sulawesi Selatan, ML (28) ditemukan tewas tergantung di pintu kamar mandi indikosnya di Kota Makassar.
Jumat Pertama di Bulan Syawal, Jangan Lupa Baca Doa Singkat ini agar Rezeki Lancar Tanpa Utang, Kata Ustaz Adi Hidayat
Religi
- 4/04/2025 - 10:04
Hari ini Jumat pertama di bulan Syawal 1446 H, khusus hari Jumat menjadi momen yang sangat mulia untuk mengamalkan doa dahsyat ini.
Harga Emas Anjlok ke Rp1,819 Juta! Emak-Emak Panik atau Saatnya Borong?
Ekonomi Bisnis
- 4/04/2025 - 10:01
Harga emas Antam turun ke Rp1,819 juta per gram meskipun masih mahal. Emak-emak galau apakah waktunya jual, tahan, atau borong? Simak strategi tepatnya di sini!
Rupiah Menggeliat! Menguat Jadi Rp16.653 per Dolar AS pada Jumat Pagi
Ekonomi Bisnis
- 4/04/2025 - 09:57
Rupiah menguat 93 poin Rp16.653 per dolar AS Jumat pagi, didorong oleh banyak hal meski hadapi tantangan kenaikan tarif impor Trump 32% terhadap Indonesia.
Polisi Tangkap Pria Cabuli Anak Tetangga di Jakarta Barat, Telah Beraksi Sejak 2024
Nasional
- 4/04/2025 - 09:47
Pria berinisial SO (51) ditangkap polisi usai cabuli anak tetangga di Jakarta Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar