Sepak bola Indonesia,
Freeport Grassroots Tournament 2025, Menyalakan Mimpi Anak-anak dari Gelora Joko Samudro Gresik
/data/photo/2025/04/27/680e0e6e7bb35.jpeg)
KOMPAS.com - Turnamen sepak bola usia dini, Freeport Grassroots Tournament kembali digelar untuk yang kedua kalinya.
Turnamen tahun ini hadir dengan atmosfer yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga penuh harapan untuk belajar, tumbuh dan bermimpi.
Freeport Grassroots Tournament berlangsung di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Minggu (27/4/2025) siang.
Baca juga: Liana Tasno dan Semangat Kartini di Sepak Bola, Perempuan di Garis Depan Laskar Mataram
Sebagai acara puncak turnamen ini, tim Pesawat Wadeng keluar sebagai juara kategori U10, sementara Sindogres menjuarai U12.
Alasan Direktur Jak TV Jadi Tahanan Kota, Idap Penyakit
Penghargaan lain diberikan kepada pemain terbaik U10 diraih oleh M Liyan dari Pesawat Wadeng, sedangkan U12 Tian dari Sindogres.
Selanjutnya untuk penjaga gawang terbaik kategori U10 disabet Amril dan Keanu untuk kategori U12.
Baca juga: Indonesia Lolos Piala Dunia U-17, Gibran: Bukan Undangan, tapi karena Berjuang
Turnamen ini terselenggara atas kerjasama PT Freeport Indonesia dan PSSI sebagai bagian dari komitmen terhadap pembinaan sepak bola dari akar rumput.
Sebuah upaya yang tulus lahir dari kesadaran bahwa masa depan sepak bola Indonesia tidak hanya bertumpu pada prestasi hari ini, tetapi pada anak-anak yang memiliki mimpi besar. Sebab pembinaan usia dini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi investasi nyata untuk masa depan olahraga Indonesia.
“Kami percaya investasi terbaik masa depan sepak bola Indonesia dimulai dari adik-adik kita ini. Bersama PSSI, Freeport Indonesia memberi kesempatan adik-adik untuk mendapatkan pengalaman berkompetisi, membangun karakter, belajar disiplin dan membentuk kerjasama sejak dini,” ujar Aripin Buman, VP Business Process Smelting & Refining PT Freeport Indonesia.
Baca juga: Surabaya Marathon, Simbol Gaya Hidup Sehat dan Sports Tourism Kota Pahlawan
Ttidak hanya menghadirkan turnamen, Freeport Indonesia juga menunjukkan kepeduliannya melalui aksi nyata.
Tahun ini ada 300 pasang sepatu diserahkan kepada para peserta yang bukan sekadar perlengkapan, tapi simbol semangat.
“Agar adek-adek termotivasi untuk mengasah kemampuan, menjaga semangat dan bercita-cita,” kata pria yang biasa disapa Aripin itu.
Baca juga: Transformasi Bhayangkara: Target Juara, Talenta Lokal, dan Kejutan Besar
“Terima kasih atas kolaborasi PSSI, orang tua, peserta dan semua pihak yang telah menyukseskan acara ini. Mari kita terus bergandeng tangan untuk masa depan Indonesia lebih gemilang,” imbuhnya.

Lihat Foto
Semangat sama juga disampaikan oleh perwakilan Exco PSSI Ahmad Riyadh. Ia mengapresiasi konsistensi PT Freeport Indonesia dalam memperjuangkan pembinaan sepak bola usia dini.
Kerjasama dalam perhatian dan perkembangan sepak bola akar rumput sendiri sangat penting untuk perkembangan sepak bila Indonesia. PSSI tidak mungkin bisa berjalan sempurna sendiri.
Baca juga: Apresiasi Pramono Anung Kukuhkan Pengurus Karang Taruna, Fahira Idris Sampaikan 5 Pesan Ini
“Saya ucapkan terima kasih atas kepedulian Freeport Indonesia. Ini adalah wajah-wajah sepak bola ke depan, harus belajar terus dan tetap semangat, fair play dan saling mengenal,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Asprov PSSI Jatim itu,
“Terima kasih kepada Freeport, semoga ‘Freeport-Freeport’ lainnya juga bisa peduli mengangkat anak-anak kita ke depan sebagai atlet sepak bola,” sambungnya.
Selain itu, menurutnya Freeport Grassroots Tournament 2025 ini juga dinilai lebih matang dan profesional. Untuk selanjutnya ia menekankan pentingnya keseragaman program pembinaan di sekolah-sekolah sepak bola (SSB) yang terafiliasi.
Baca juga: Menpora Apresiasi Pembangunan Ice House Sportindo, demi Ekosistem Olahraga Tanah Air
“Kita lihat bersama tadi Alhamdulillah berjalan baik. Kita melihat tadi ada hal-hal yang menonjol dari adik kita, anak-anak kita itu,” Ahmad Riyadh.
“Benar-benar konsekuen menerapkan program yang dari PSSI, dari Asprov turun ke SSB terafiliasi itu benar-benar sama. Sehingga nanti outputnya SSB A, B, dan C kalau ketemu tim yang diseleksi bisa nyambung karena programnya sama,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Tanggapi Monolog Gibran, Istana: Masa Pejabat Dilarang Bicara?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar