Final Liga Voli Korea - Tak Sia-Siakan Perjuangan Kapten, 40 Poin Megawati Jaga Mimpi Red Sparks dan Tunda Pensiun Idolanya - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Kemenangan pertama di final Liga Voli Korea tidak bisa menjadi lebih baik lagi bagi pebola voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi.
Megawati Hangestri Pertiwi trengginas dalam kemenangan 'comeback' Daejeon JungKwanJang Red Sparks atas Incheon Heungkuk Life Pink Spiders pada laga leg ketiga Liga Voli Korea 2024-2025.
Tertinggal 0-2 pada kedudukan set, JungKwanJang Red Sparks melakukan reverse sweep untuk memenangi laga di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Korea Selatan, Jumat (4/4/2025).
Laga berakhir dramatis dengan skor akhir 3-2 (21-25, 34-36, 25-22, 25-19, 15-11) bagi Red Sparks yang berstatus tim kuda hitam.
Kemenangan ini terasa mustahil bagi Red Sparks.
Pasalnya, tak hanya kecolongan di awal laga, Red Sparks mendapat tekanan berlipat dengan cederanya setter andalan sekaligus kapten tim, Yeum Hye-seon.
Jelang akhir set pertama, Yeum salah mengambil tumpuan setelah melompat hingga ditarik keluar untuk mendapatkan perawatan.
Mata Yeum berkaca-kaca. Maklum, laga final ini berarti besar baginya dan juga tim Red Sparks yang sudah 13 tahun tidak mengalaminya.
Yeum Hye-seon sudah mengalami masalah dengan lututnya sejak babak playoff.
Akan tetapi, seperti pemain Red Sparks lainnya, dia memaksakan diri untuk berjuang sampai akhir di tengah badai cedera yang menghampiri sejak pengujung musim reguler.
Keputusan Yeum untuk tetap bertanding tampaknya menginspirasi pemain Red Sparks, termasuk Megawati yang koneksinya paling klop dengan Yeum sebagai kombinasi hitter-tosser.
Megawati pun menjadi pemain paling tajam dalam pertandingan ini meski di awal laga mengalami kebuntuan dengan serangan yang berulang kali kena blok.
Kapten Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Yeum Hye-seon (menghadap kamera), menahan rasa sakit setelah salah mengambil tumpuan. (KOVO)Total 40 poin dibukukan Megatron dengan efektivitas bola serangan yang tinggi yaitu 46,91 persen (38 poin serangan dari 81 percobaan dan 2 poin blok).
Torehan Megawati bahkan mengungguli pemain megabintang di kubu Pink Spiders, Kim Yeon-koung, yang mencatat 29 poin (efektivitas serangan 42,37 persen).
Soal Red Sparks, misi sampingan untuk membuat Kim Yeon-koung tampil lebih lama lagi sebelum pensiun pun berhasil.
"Penggemar bola voli pasti ingin melihat lebih banyak lagi aksi Kim Yeon-koung," ucap pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, dilansir dari sports.khan.co.kr.
"Kami tidak akan membiarkan ini menjadi laga terakhirnya."
Pengaruh Kim Yeon-koung bagi jagat bola voli Korea bisa disandingkan dengan Megawati bagi Indonesia saat ini.
Sudah meraih prestasi sejak pemula, Kim membuat negaranya bangga dengan prestasi di Liga Jepang, Liga Turki, hingga Liga Champions Eropa.
Kim juga 'menggendong' timnas putri Korea dengan raihan emas Asian Games dan dua kali lolos ke semifinal Olimpiade. Di Olimpiade London 2012, dia terpilih sebagai pemain terbaik.
Alhasil, saat mengumumkan rencana pensiun pada akhir musim ini, pemain berusia 37 tahun itu mendapat tur perpisahan dengan penghormatan dari tim-tim putri lainnya.
Megawati pun mengidolakan pemain yang akrab disapa Yaki itu. Rivalitas dengan sang idola sukses diperpanjangnya.
Kim Yeon-koung dan Megawati berfoto bersama setelah pertandingan antara Red Sparks dan Pink Spiders pada putaran keenam Liga Voli Korea 2024-2025. (YOUTUBE.COM/RED SPARKS)Dengan kedudukan 2-1 untuk Pink Spiders di babak yang punya format best-of-five, final Liga Voli Korea akan berlanjut dengan laga keempat pada Minggu (6/4/2025).
Red Sparks akan kembali bertindak sebagai tuan rumah.
Jika Megawati dkk. menang lagi, babak final akan dilanjutkan dengan laga kelima alias yang terakhir di markas Pink Spiders.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar