Saking Jengkel dan Malu Lampu Sering Mati, Ketua Panpel Usulkan Persik Sementara Pindah Kandang dari Stadion Brawijaya - Indonesia Bola com

 Sepak Bola Indonesia, Liga Indonesia 

Saking Jengkel dan Malu Lampu Sering Mati, Ketua Panpel Usulkan Persik Sementara Pindah Kandang dari Stadion Brawijaya - Indonesia Bola

Ketua Panpel Tri Widodo mengusulkan ke manajemen agar Persik Kediri untuk sementara pindah homebase dari Stadion Brawijaya Kota Kediri pada sisa laga kandang di pentas BRI Liga 1 2024/2025.

Diperbarui 04 Mar 2025, 18:15 WIB

Diterbitkan 04 Mar 2025, 18:15 WIB

Bola.com, Kediri - Ketua Panpel Tri Widodo mengusulkan ke manajemen agar Persik Kediri untuk sementara pindah homebase dari Stadion Brawijaya Kota Kediri pada sisa laga kandang di pentas BRI Liga 1 2024/2025.

Pernyataan pribadi Widodo ini menyusul insiden mati lampu yang kembali dialami Persik saat menjamu Dewa United FC pada pekan ke-25, Sabtu (1/3/2025) malam WIB lalu.

"Ini ide pribadi saya. Daripada terus malu dan jengkel dengan fasilitas stadion yang mengganggu jalannya Liga 1, saya usulkan sementara Persik pindah homebase saja. Kami malu karena Liga 1 ditonton orang seluruh Indonesia."

"Paling realistis Persik pindah ke Stadion Delta Sidoarjo. Lapangan yang tak bisa menyerap air saat hujan dan lampu jadi kendala utama," ujarnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Kurang Daya Listrik

Ketika laga Persik kontra Persis pekan ke-22 silam lampu penerangan stadion juga padam. Bahkan kala itu permukaan lapangan juga tergenang air akibat hujan deras yang mengguyur Kota Kediri dan sekitarnya.

"Saat lawan Persis lampu mati karena ditengarai ada sabotase pihak tak bertanggungjawab. Tapi pada pertandingan dengan Dewa United murni teknis," kata Widodo.

Mantan penyiar radio ini mengungkapkan daya listrik Brawijaya masih kurang. Saat ini dayanya 197 KVA. Padahal standard yang dibutuhkan sebesar 240 KVA.

"Kemarin lawan Dewa United, jumlah lampu tiap tower kami kurangi empat bohlam. Dari 96 jadi 92 buah. Ini solusi agar pertandingan bisa dilanjutkan hingga usai," ucapnya.

Dampak Negatif

Risikonya, lanjut Widodo, lapangan jadi kurang terang. Akibatnya penonton yang hadir di stadion dan yang melihat dari tayangan di televisi kurang enak menikmati jalannya pertandingan.

"Penerangan kurang dampaknya banyak. Bisa berbahaya bagi pemain. Penonton di stadion dan yang melihat dari televisi juga tak nyaman," tuturnya.

Widodo menambahkan genset yang ada di area stadion pun telah berusia lanjut. "Genset itu sudah berumur 21 tahun sejak Brawijaya direnovasi dulu. Jadi banyak fasilitas yang sebenarnya harus diperbaiki dan ditingkatkan sesuai regulasi Liga 1," jelasnya.

Posisi Persik Kediri di BRI Liga 1 2024/2025

Loading

Dapatkan berita terkini setiap hari

Success! email berhasil dikirim

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita