Sepak bola Indonesia
Media Vietnam: Timnas Indonesia Memalukan, Sudah Mainkan 10 Pemain Naturalisasi Tetapi Tetap Kalah - Semua Halaman - Bolasport

BOLASPORT.COM - Media asal Vietnam, Soha, turut menyoroti kekalahan timnas Indonesia dari Australia.
Dalam hal ini, Soha menilai timnas Indonesia menelan kekalahan secara memalukan.
Pasalnya, timnas Indonesia sudah menurunkan mayoritas pemain naturalisasi tetapi masih saja kalah telak.
Sebagai informasi, timnas Indonesia harus menyerah dari Australia dengan skor 1-5.
Gol tim berjuluk Socceroos dicetak oleh Martin Boyle (18'-Pen), Nishan Velupillay (20'), dan Jackson Irvine (34', 90'), Lewis Miller (61').
Di sisi lain, gol semata wayang timnas Indonesia dicetak oleh Ole Romeny pada menit ke-78.
Pada kesempatan tersebut, Patrick Kluivert menurunkan 10 pemain naturalisasi sejak menit awal.
Mereka adalah Maarten Paes, Jay Idzes, Mees Hilgers, Kevin Diks, Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, Dean, Ole Romeny, dan Rafael Struick.
Sedangkan satu nama lainnya adalah Marselino Ferdinan.
"Timnas Indonesia alami kekalahan memalukan."
"Pelatih asal Belanda kena 'mandi air dingin' di laga debut kualifikasi Piala Dunia."
"Meski menurunkan skuad berisi 10 pemain naturalisasi asal Belanda, timnas Indonesia tetap menelan kekelahan telak saat berhadapan dengan Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026," tulis Soha.
Sementara itu, timnas Indonesia akan melawan Bahrain pada laga selanjutnya.
duel timnas Indonesia vs Bahrain bakal terlaksana pada 25 Maret 2025.
Laga ini nantinya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Patrick Kluivert berencana melakukan evaluasi sebelum melawan Bahrain.
Baca Juga: Kata Pelatih Australia Setelah Bantai Timnas Indonesia 5 Gol

Evaluasi tersebut juga terkait dengan kinerjannya sendiri.
Patrick Kluivert menilai dirinya mungkin melakukan kesalahan dari segi strategi ketika melawan Australia.
"Tetapi sekarang kami harus menganalisis kekalahan ini dan melihat masing-masing kesalahannya di mana."
"Termasuk saya."
"Mungkin saya membuat kesalahan."
"Kami menganalisis semua," kata Patrick Kluivert.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar