Sepak bola Indonesia
Deretan Blunder Patrick Kluivert yang Tak Boleh Terulang di Laga Timnas Indonesia vs Bahrain - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Inilah deretan blunder Patrick Kluivert yang tak boleh diulangi lagi saat Timnas Indonesia menjamu Bahrain di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (25/3/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Masih ada tiga hari lagi sebelum pasukan Garuda untuk mempersiapkan diri.
Timnas Indonesia wajib menang untuk menjaga mimpi tampil ke Piala Dunia 2026.
Pasukan Garuda harus tetap fokus dan tak boleh meremehkan Bahrain agar kembali tidak terjungkal di kandang sendiri.
1. Antisipasi Bola Mati

Patrick Kluivert sepertinya tidak belajar dari pengalaman pasukan Garuda di dua laga terakhir lawan Australia.
Salah satu perbedaannya adalah antisipasi para pemain Timnas Indonesia dari skema bola mati.
Saat imbang di Jakarta September 2024 lalu, Shin Tae-yong benar-benar memikirkan isu ini sehingga Timnas Indonesia sukses mencuri satu poin dari Australia.
Pada laga di Sydney Jumat lalu, tiga dari lima gol lahir dari skema sepak pojok.
Gol pertama lahir dari kesalahan Nathan Tjoe-A-On saat mengawal pemain Australia di situasi tendangan penjuru yang berbuah tendangan penalti.
Sementara di gol keempat dan kelima juga lahir dari skema sepak pojok, terlihat sekali Lewis Miller dan Jackson Irvine yang selalu berdiri bebas tanpa pengawalan Timnas Indonesia.
Kesalahan ini tidak boleh terulang mengingat Bahrain juga jago dalam skema bola mati.
Pada pertemuan terakhir di Riffa, Kemenangan tim Merah Putih pupus akibat kebobolan dua gol dari skema bola mati.
2. Tidak Menurunkan Gelandang Petarung

Pada era Shin Tae-yong, satu gelandang petarung pasti diturunkan untuk menghidupkan lini tengah pasukan Garuda.
Ivar Jenner kerap jadi starter untuk menjadi perebut bola dan meringankan tugas Thom Haye di lini tengah.
Pada laga ini, Patrick Kluivert menurunkan Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On yang lebih stylist.
Alhasil, lini tengah pasukan Garuda lebih mudah ditembus pada malam ini.
Bola-bola cepat dari pemain Australia gagal dicegah oleh keduanya masuk ke jantung pertahanan Timnas Indonesia.
3. Menurunkan Nathan Tjoe-A-On Jadi Bumerang

Patrick Kluivert bisa jadi menelan ludahnya sendiri dengan menurunkan bek kiri Swansea City tersebut.
Sebelumnya, pelatih asal Belanda tersebut mengaku hanya ingin memanggil pemain yang punya banyak menit bermain di klubnya.
Pasalnya, pemain 22 tahun tersebut hanya main sekali di Liga Inggris bersama timnya musim ini.
Warganet langsung khawatir melihat namanya ada di 11 pertama lawan Australia di pos gelandang tengah.
Pada pertemuan pertama di Jakarta, pemain Swansea City tersebut berulang kali melakukan kesalahan yang membuat Australia hampir mencetak gol.
Kekhawatiran tersebut langsung terbukti saat Nathan Tjoe-A-On berperan atas gol penalti yang dibuat oleh Australia.
Baca Juga: Timnas Indonesia Ketambahan 2 Amunisi untuk Lawan Bahrain
Nathan melakukan tarikan dalam situasi set-piece yang membuat wasit tanpa ampun memberi hadiah penalti untuk lawan.
Martin Boyle tanpa ampun langsung membuka keunggulan dan gol tersebut jadi awal dari bencana Timnas Indonesia.
Di sisa waktu, Nathan juga berulang kali kalah duel dan salah ambil keputusan. Nathan baru digantikan pada menit ke-79 oleh Ivar Jenner.
4. Jarak Antar Pemain Terlalu Jauh

Terlihat pada laga sore ini, Patrick Kluivert masih belum berhasil membuat para pemain Timnas Indonesia bermain lebih kompak.
Pertahanan pasukan Garuda terlihat sangat renggang dan mudah dieksploitasi lawan.
Beberapa kali terlihat bahwa jarak antar lini pasukan Garuda sangat jauh.
Hal ini jadi makanan empuk bagi Australia yang sudah langganan di Piala Dunia.
Gol kedua dan ketiga yang diciptakan Nishan Velupilay dan Jackson Irvine jadi bukti shahih renggangnya lini pertahanan pasukan Garuda.
5. Hindari Kesalahan Sendiri dari Para Pemain

Patrick Kluivert harus meminimalkan resiko kesalahan para pemain dari taktiknya sendiri.
Nathan Tjoe-A-On dan Thom Haye yang jadi duet di lini tengah menciptakan dua blunder yang berbuah dua gol Australia di Sydney.
Nathan Tjoe-A-On melakukan blunder saat menjatuhkan pemain Australia di dalam kotak penalti akibat kurangnya persiapan pasukan Garuda dalam skema bola mati.
Sementara Thom Haye yang blunder saat menyapu bola liar yang membuat Nishan Velupillay bebas satu lawan satu dengan Maarten Paes.
Kesalahan Thom Haye terjadi akibat taktik pressing Patrick Kluivert yang kurang rapat dan kompak yang membuat Australia mudah membebaskan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar