Sepak bola Indonesia,
Dalih Patrick Kluivert Turunkan Formasi 3 Bek Saat Timnas Indonesia Dipermak 1-5 Oleh Australia - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menjelakan keputusannya memakai skema tiga pemain belakang dalam laga melawan Australia.
Debut Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia berakhir tragis.
Timnas Indonesia takluk 1-5 dari Australia dalam laga lanjutan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Dalam laga yang digelar di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) itu timnas Indonesia kemasukan oleh gol Martin Boyle (18' pen.), Nishan Velupillay (20'), Jackson Irvine (34', 90'), dan Lewis Miller (61').
Satu gol balasan timnas Indonesia lahir berkat sepakan kaki kiri sang pemain debutan, Ole Romeny (78').
Sepanjang berkiprah di Kualifikasi Piala Dunia 2026, inilah kali pertama timnas Indonesia menelan lima gol dalam sebuah pertaandingan.
Sebelumnya, timnas Indonesia menelan empat gol kala takluk 0-4 dari Jepang pada November 2024 silam.
Skema tiga bek yang dipilih oleh pelatih Patrick Kluivert mampu ditembus oleh pemain-pemain Australia.
Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia Pulang ke Jakarta dari Australia Usai Kalah Telak
Dalam laga ini, Kluivert mengandalkan trio Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Calvin Verdonk sebagai bek tengah.
Sementara itu, Kevin Diks dan Dean James menyisir sisi terluar lapangan dalam tugas sebagai wing back.
Kombinasi tersebut adalah hal baru di skuad Timnas Indonesia.
Kekalahan telak dari Australia ini membuat pilihan Kluivert untuk menurunkan taktik tiga pemain belakang seperti sebuah kesalahan.
Sang pelatih asal Belanda itu menjelaskan alasan kenapa dirinya memainkan format tiga bek.
"Sangat mudah mengatakan karena hasil ini," ujar Patrick Kluivert dalam konferensi pers usai laga lawan Australia, Kamis (20/3/2025).
"Saya pikir tiga pemain belakang bisa lebih bagus."
"Mengapa saya melakukan pilihan ini karena di sisi kiri Calvin dan Jay bermain bagus," lanjutnya.
Kluivert tidak mau mencari kambing hitam atas banyaknya gol yang bersarang ke gawang Timnas Indoneia.
Eks asisten pelatih Timnas Belanda di Piala Dunia 2014 itu mengaku akan menganalisis tentang gol-gol yang diderita oleh Timnas Indonesia.
Pelatih asal Belanda tersebut menyoroti kesalahan anak asuhnya dalam situasi bola mati.
Tiga dari lima gol Australia bermula dari situasi tendangan penjuru.
Wasit memberikan penalti untuk Australia pada babak pertama setelah Nathan Tjoe-A-On terlihat menarik baju Lewis Miller dalam situasi tendangan penjuru.
Gol Lewis Miller dan Jackson Irvine di babak kedua juga berawal dari skema tendangan penjuru.
"Tetapi ini adalah usaha tim. Terlalu mudah untuk menyalahkan pemain tertentu dan saya tak ingin melakukannya. Ini tentang tim," ucap eks asisten pelatih timnas Belanda di Piala Dunia 2014 itu.
“Seperti yang saya bilang dari awal kami mendominasi."
"Dan jika penalti Kevin masuk, laga akan berbeda."
"Saya yakin soal ini," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar