195 Duel Panas, Sejarah Manchester Derby: Dominasi Manchester United hingga Era Kejayaan Man City - Inggris Bola com

 Sepak Bola Internasional, 

195 Duel Panas, Sejarah Manchester Derby: Dominasi Manchester United hingga Era Kejayaan Man City - Inggris Bola

Sejarah Derby Manchester antara Manchester United dan Manchester City diulas lengkap, dari awal persaingan hingga dominasi terbaru City, lengkap dengan statistik pertandingan.

Diperbarui 09 Mar 2025, 18:45 WIB

Diterbitkan 09 Mar 2025, 18:31 WIB

Bola.com, Jakarta - Derby Manchester, pertarungan sengit antara Manchester United dan Manchester City, telah berlangsung sejak tahun 1881. Sejak saat itu, rivalitas ini terus berlanjut, membentuk salah satu persaingan terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris. Pertanyaan besarnya adalah bagaimana rivalitas ini berkembang dari waktu ke waktu, siapa yang mendominasi, dan bagaimana rivalitas ini berdampak pada sepak bola Inggris?

Pada fase awal, kedua klub berkembang bersama di Manchester. Manchester United lebih dulu sukses, promosi ke Divisi 1 Football League pada 1892, sementara Manchester City di Divisi 2. Persaingan liga dimulai pada musim 1894-1895. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 Awal Mula Rivalitas (1881–1945) 

Persaingan antara Manchester City dan Manchester United berawal lebih dari satu abad yang lalu. Pertemuan pertama mereka terjadi pada 12 November 1881 ketika Manchester City, yang kala itu masih bernama St. Mark’s (West Gorton), menghadapi Newton Heath, nama awal Manchester United.

Pertandingan berakhir dengan kemenangan 3-0 untuk Newton Heath.Pada awal abad ke-20, kedua klub ini mulai menunjukkan eksistensinya di sepak bola Inggris. City meraih gelar pertama Piala FA mereka pada tahun 1904.

Sementara itu, MU memenangkan gelar Liga Inggris kali pertama pada tahun 1908. Rivalitas mulai memanas ketika pemain-pemain yang berpindah klub menambah bumbu persaingan. 

 Era Pasang Surut (1945–1992) 

Pasca Perang Dunia II, Manchester United muncul sebagai kekuatan dominan di sepak bola Inggris. Kala itu, sang arsitek tim adalah Sir Matt Busby. Tragedi Munich pada 1958, yang merenggut nyawa delapan pemain MU, semakin memperkuat semangat tim ini.

MU meraih gelar Liga Inggris pada 1965 dan 1967, serta menjadi klub pertama asal Inggris yang memenangkan Piala Champions pada 1968.Sementara itu, Manchester City juga merasakan masa kejayaan di era 1960-an dengan memenangkan Liga Inggris (1968), Piala FA (1969), dan Piala Winners UEFA (1970). Salah satu momen ikonik dalam persaingan mereka adalah kemenangan City 1-0 di Old Trafford pada 1974, yang menyebabkan MU terdegradasi ke divisi kedua. 

 Dominasi United di Era Premier League (1992–2008) 

Ketika Premier League dibentuk pada 1992, Manchester United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson mendominasi liga selama hampir dua dekade. MU memenangkan 13 gelar Liga Premier antara 1993 dan 2013, termasuk treble legendaris pada 1999 (Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions).

Era kejayaan Manchester United di bawah Sir Alex Ferguson menjadi periode dominasi mereka atas Manchester City. Selama periode ini, Manchester United membuat Manchester City masih berjuang untuk bersaing di papan atas.

Sir Alex Ferguson, dengan gaya kepemimpinannya yang kuat, seringkali melontarkan komentar pedas terhadap rival sekota mereka. Ungkapan "tetangga berisik" menjadi satu di antara contohnya. Kondisi menggambarkan ketidakseimbangan kekuatan antara kedua tim saat itu.

Rivalitas ini juga diwarnai dengan beberapa insiden kontroversial di lapangan. Satu yang paling terkenal adalah tekel keras Roy Keane terhadap Alf-Inge Haaland, yang memicu kontroversi dan menambah bumbu rivalitas antara kedua klub.

Meskipun Manchester City belum mampu menyaingi dominasi Manchester United pada masa ini, namun rivalitas ini tetap menyajikan pertandingan-pertandingan yang menarik dan penuh emosi. Sebaliknya, Manchester City mengalami masa-masa sulit, bahkan sempat terdegradasi hingga ke Divisi Ketiga (League One) pada 1998. Namun, City berhasil bangkit dengan cepat dan kembali ke Premier League pada tahun 2002. 

 Kebangkitan Manchester City (2008–sekarang) 

Era baru Man City terjadi ketika Sheikh Mansour membeli Manchester City pada 2008. Berbekal suntikan dana besar, Man City mendatangkan pemain-pemain bintang seperti Carlos Tevez, Yaya Touré, David Silva, dan Sergio Agüero.

Kekuatan baru ini membuahkan hasil ketika Man City memenangkan Piala FA 2011 dan mengakhiri penantian 44 tahun gelar Liga Inggris pada musim 2011/2012 dengan dramatis. Saat itu, gol Sergio Agüero di menit ke-93 melawan QPR, menjadi pencetak sejarah.

Performa itu menjadi hasil dari aksi transformasi signifikan. Investasi besar-besaran dalam perekrutan pemain bintang dan pengembangan infrastruktur telah mengubah City menjadi satu di antara klub terkuat di dunia.

Kebangkitan Manchester City telah mengubah dinamika Manchester Derby. Pada era ini, Manchester United tak lagi dominan. Pada sisi lain, Manchester United masih berusaha mempertahankan dominasi mereka. Gelar Liga Inggris ke-20 pada musim 2012-2013 menjadi hadiah perpisahan bagi Sir Alex Ferguson yang pensiun setelah 26 tahun mengabdi. 

 Persaingan Modern: Guardiola Vs Ten Hag 

Kedatangan Pep Guardiola ke Manchester City pada 2016 membawa filosofi sepak bola menyerang yang atraktif. Di bawah Guardiola, City mencatat berbagai rekor, termasuk 100 poin dalam satu musim (2017–2018) dan meraih treble bersejarah pada musim 2022–2023 (Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions).

Sementara itu, Manchester United masih berupaya mengembalikan kejayaan mereka. Kehadiran Erik ten Hag sebagai manajer pada 2022 memberi harapan baru bagi Setan Merah. Ten Hag berhasil membawa United meraih Piala Liga Inggris 2022-2023, gelar pertama mereka setelah enam tahun puasa trofi.

Sayang, impian kembali berjaya bareng Erik ten Hag pupus. Kini, tanggung jawab berat berada di pundak Ruben Amorim, yang lagi-lagi harus menerima nasib tak bagus pada awal kepemimpinannya.

Man City dan Man United Beda Jauh

Loading

Dapatkan berita terkini setiap hari

Success! email berhasil dikirim

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita