Sepak Bola Indonesia,
RD Ucapkan Belasungkawa Atas Meninggalnya Bejo Sugiantoro
Sugiantoro merupakan legenda sepak bola Persebaya
Jakarta, IDN Times - Sepak bola dalam negeri kembali berduka. Legenda Timnas Indonesia, Bejo Sugiantoro, dikabarkan meninggal dunia.
Kabar meninggalnya Bejo ini dikonfirmasi oleh para jurnalis lewat pesan pendek dari pelatih Indonesia, Rahmad Darmawan. Diduga, Bejo meninggal karena serangan jantung saat bermain sepak bola.
"Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun. Turut berduka cita yang mendalam. Atas meninggalnya Coach Bejo Sugiantoro. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan, dan kesabaran," ujar Rahmad Darmawan.
Bejo Sugiantoro adalah sosok yang sudah lama malang melintang di sepak bola Indonesia. Ketika masih jadi pemain, dia sempat membela Persebaya Surabaya, PSPS Riau, Mitra Kukar, Deltras Sidoarjo, hingga Persidafon Dafonsoro.
Bejo Sugiantoro juga pernah membela Timnas Indonesia, dengan catatan 45 caps dari 1997 sampai 2004. Selepas jadi pemain, dia meneruskan karier sebagai pelatih. Dia pernah melatih di Persik, serta jadi asisten pelatih di Persebaya.
Topik:
Tim Editorial

Ilyas Listianto Mujib

Profil Jordi Cruyff, Anak Pencetus Total Football
Profil Jordi Cruyff, Anak Pencetus Total Football
Jordi Cruyff ditunjuk jadi Technical Advisor PSSI

Intinya Sih...
- Jordi Cruyff ditunjuk menjadi Technical Advisor PSSI untuk menjaga kesinambungan program sepak bola Indonesia dari hulu ke hilir.
- Jordi akan menggenjot pembinaan di level akar rumput dan meningkatkan kualitas pelatih tanah air, berdasarkan pengalaman manajerialnya yang cukup mencolok.
- Pria 51 tahun ini pernah menjabat sebagai technical advisor di Barcelona dan memiliki pengalaman sebagai pelatih serta pemain di klub-klub Eropa terkemuka.
Jakarta, IDN Times - PSSI resmi menunjuk Johan Jordi Cruyff untuk mengisi kursi technical advisor, Selasa (25/2/2025). Tugas Jordi adalah menjaga kesinambungan program sepak bola Indonesia dari hulu ke hilir.
Datangnya Jordi juga untuk menggenjot pembinaan di level akar rumput. Tak hanya pembinaan usia muda, anak dari legenda sepak bola Belanda yang mencetuskan total football, Johan Cruyff itu untuk meningkatkan kualitas pelatih tanah air.
Jordi memiliki CV manajerial yang cukup mencolok, namun tidak untuk prestasinya. Lantas, seperti apa profil dan rekam jejaknya?
1. Pernah menjabat di Barcelona
Jabatan technical advisor bukan hal baru buat Jordi. Pria 51 tahun itu pernah mengemban tugas serupa di Barcelona pada Agustus 2021 hungga Juni 2022.
Pada Juli 2022, Jordi diangkat menjadi Direktur Olahraga Barcelona, hingga Juni 2023. Selepas itu, Jordi berstatus tanpa klub hingga akhirnya direkrut PSSI.
2. Kalau pengalamannya sebagai pelatih, bagaimana?
Jordi juga beberapa kali menjadi pelatih. Beberapa klub yang pernah ditangani Jordi adalah Maccabi Tel Aviv, CQ Dangdai, Timnas Ekuador dan SZ FC.
Menilik Transfermarkt, sepak terjang Jordi sebagai peracik taktik di pinggir lapangan kurang ciamik. Rata-rata poin tertingginya cuma 1,92 kala menjadi pelatih kepala Tel Aviv.
3. Pernah jadi pemain Barcelona dan Manchester United
Semasa menjadi pemain, Jordi merupakan jebolan akademi Ajax Amsterdam pada 1988. Bakatnya yang cukup mencolok membuatnya ditarik Barcelona U-16.
Jordi menembus tim utama Barcelona pada 1994, tepatnya saat Barcelona dilatih sang ayah. Namun, Jordi hanya dua musim, karena langsung digaet Manchester United pada bursa transfer musim panas 1996.
Baca Juga: Belanda yang Sudah Berdamai dengan Johan Cruyff Arena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar