Bulu Tangkis Indonesia
Gregoria Mariska Hanya Turun di All England, Putri Kusuma Wardani Lanjut ke Swiss - Akurat

AKURAT.CO, Pelatih Kepala Sektor tunggal putri Pelatnas PBSI, Imam Tohari, menyampaikan perkembangan persiapan yang sudah dijalani pasukannya untuk menghadapi BWF World Tour seri Eropa.
Tur Eropa akan diawali oleh Kejuaraan Jerman Terbuka pada 25 Februari-2 Maret 2025 sampai kejuaraan penutup di Swiss Terbuka pada 18-23 Maret 2025.
"Untuk Jerman sama Orleans, di tunggal putri cuma ada Komang Ayu saja," kata Imam saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Rabu (19/2).
"Sedangkan di All England dan Swiss, Gregoria (Mariska Tunjung) hanya All England. Tapi, untuk untuk Putri (Kusuma Wardani) dia dari All England ke Swiss."
Imam menegaskan bahwa masa persiapan pasukannya sempat terpotong saat tampil di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Asia 2025 (BAMTC) akhir pekan kemarin.
Namun, dengan waktu yang cukup pendek tersebut dia fokus untuk mematangkan strategi dan teknik kepada pasukannya. Sementara untuk fisik, dia menilai anak asuhnya sudah sangat siap.
"Tinggal paling penting pas pertandingan. Kadang-kadang saya melihat masih banyak error sendiri. Jadi, di poin-poin penting masih terlalu banyak mikir," kata Imam.
"Itu yang sering menimbulkan permainan mereka tidak keluar dengan semestinya. Kalau saya lihat, seharusnya bisa lebih dari itu, tapi karena itu tadi kayak ada tegang atau apa."
Hal itu diketahui dari laga terakhir pasukannya saat ambil bagian di ajang BAMTC 2025 akhir pekan lalu. Pemainnya masih belum bisa stabil dan tampil lepas.
"Terutama saya lihat di final untuk Putri, ada tekanan dan di situ biasanya dia susah untuk keluar. Namun, ketika dia tampil bagus, kualitas dia tidak seperti itu," kata Imam.
Menangani sektor tunggal putri sejak awal tahun ini, Imam mengaku belum melihat perubahan signifikan pada sektor yang dilatihnya. Semuanya masih dalam proses, terutama dengan bermain lebih aman.
Pasalnya, Gregoria dan kolega masih dinilai banyak melakukan kesalahan sendiri yang tidak perlu. Padahal, jika dilihat dari segi teknik pemain Indonesia tidak kalah dengan atlet-atlet dari negara lain.
Komentar