Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia
Final PSIM Vs Bhayangkara di Stadion Manahan Solo, Suporter Wajib Ikut Aturan!

-
Final Liga 2 2024/2025 yang mempertemukan PSIM Yogyakarta melawan Bhayangkara FC dipastikan digelar di Stadion Manahan, Solo. Pihak kepolisian telah memberikan izin, namun dengan berbagai catatan yang harus dipatuhi, khususnya suporter PSIM Yogyakarta.
Sebagia informasi keputusan itu dihasilkan dalam rapat koordinasi (rakor) yang dihadiri Polresta Solo, Polresta Yogyakarta, Panpel Persis Solo, Panpel PSIM Yogyakarta, Polres Sukoharjo, Polres Klaten, Polres Karanganyar, pihak kedua tim, dan elemen suporter PSIM.
Laga Final Liga 2 2024/2025 antara PSIM Yogyakarta melawan Bhayangkara FC, akan digelar di Stadion Manahan Solo pada Rabu (26/2) pukul 15.00 WIB. Wakapolresta Solo AKBP Sigit mengatakan ada sejumlah aturan yang wajib dipatuhi suporter, mulai dari dilarang membawa benda berbahaya, hingga penggunaan knalpot brong.
"Kita sama-sama menjaga kondusifitas di Stadion Manahan. Suporter dilarang membawa senjata tajam, minuman keras, termasuk flare," kata Sigit kepada awak media di Mapolresta Solo, Senin (24/2/2025).
Suporter PSIM diharapkan datang ke Solo dengan menggunakan moda transportasi umum seperti KRL atau bus. Suporter yang mencarter bus atau menggunakan kendaraan pribadi, akan berkumpul terlebih dahulu di Stadion Mandala Krida, Jogja, pukul 09.00 WIB. Lalu berangkat ke Solo bersama-sama pukul 11.00 WIB.
"Pergerakan dari Jogja ke Solo, kami dari kepolisian dan instansi terkait akan melakukan pengawalan dari depan maupun belakang. Tentu kita ada kesepakatan dilarang menggunakan knalpot brong, untuk mengantisipasi timbulnya gesekan dengan pengguna kendaraan maupun warga setempat," jelasnya.
Pengawalan akan dilakukan secara estafet. Polres Klaten akan melaksanakan pemeriksaan barang bawaan di perbatasan Klaten-Jogja. Terkait komunikasi dengan antara elemen suporter Persis Solo dan PSIM sudah dilaksanakan dengan intens dan sudah disambut dengan baik.
Sigit mengatakan dalam pengamanan laga final itu, sebanyak 600 personel gabungan dikerahkan. Suporter yang datang ke Solo hanya yang telah memiliki tiket.
"Ada pembatasan, tapi kapasitas di dalam stadion hanya 17 ribu. Itu terbagi suporter dari Yogyakarta, instansi terkait, sponsor. Tidak semua kita masukan, nanti kalau overload akan menimbulkan satu hal yang tidak kita inginkan," terangnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Panpel Persis Solo, Ginda Ferachtriawan, mengatakan pihaknya meminta suporter yang tidak memiliki tiket untuk tetap di Jogja. Dia menyarankan Panpel PSIM Jogja mengadakan nonton bareng di Jogja.
"Jika antusiasnya banyak, kita sudah sampaikan ke Panpel dan manajemen PSIM untuk mengadakan nonton bareng di Yogyakarta saja. Jadi penonton yang tidak dapat tiket jangan datang ke Solo. Kalau ada pesta kemenangan jangan dilakukan di Kota Solo, dilakukan di Jogja saja," kata Ginda.
Setelah laga selesai, suporter PSIM akan diarahkan untuk segera kembali ke Jogja. Para suporter diminta tidak melakukan euforia di Kota Solo maupun Kabupaten Sukoharjo, dan Klaten.
Saat disinggung rencana suporter PSIM Jogja akan menyanyikan lagu Bayar, Bayar, Bayar yang dipopulerkan band Sukatani, Ginda mengatakan itu kebebasan suporter. Yang penting, semua bisa menjaga ketertiban.
"Bebas saja. Panpel itu kan akan mengupayakan pertandingan berjalan kondusif. Tadi di Rakor mereka (suporter) ketemu dengan pihak kepolisian siap kondusif, biar pun musuhnya Bhayangkar, pertandingan tetap akan dibuat senyaman dan sekondusif mungkin," pungkasnya.
Simak Video "Intip Latihan Perdana Radja Nainggolan Bersama Bhayangkara FC"
(ams/apl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar