Biaya Lampu Mandala Krida Rp 34 Miliar, Struktur Tiang Tidak Menempel Atap Tribun, Swasta Bisa Masuk Seperti di Maguwoharjo - Krjogja

 Sepak bola Indonesia, Liga Indonesia 

Biaya Lampu Mandala Krida Rp 34 Miliar, Struktur Tiang Tidak Menempel Atap Tribun, Swasta Bisa Masuk Seperti di Maguwoharjo - Krjogja




Krjogja.com - YOGYA - Balai Pemuda dan Olahraga (BPO) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY membuka peluang kerjasama dengan swasta terkait penambahan fasilitas dan pengelolaan Stadion Mandala Krida.

Manajemen PSIM berpeluang menjadi pengelola stadion yang selama ini menjadi kandang bagi tim kebanggaan warga masyarakat Kota Yogyakarta ini.

Danang Agus Yunianto, Kepala Seksi Olahraga BPO Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY mengatakan pihaknya sudah mengajukan ke pemerintah pusat untuk renovasi lanjutan Mandala Krida pada pusat karena anggaran terbatas di Pemda DIY. Pengajuan meliputi single seat, sound sistem dan scoring board digital.

"Situasi saat ini memang tak bisa berharap lebih karena adanya pemotongan anggaran. Kita sudah datang ke Kementrian di Jakarta, terkait kebutuhan yang diperlukan karena ada sepakbola di DIY yang membutuhkan suport Pemda DIY. Lampu karena wajib syarat di Liga, kami sudah beri masukan ke Pemda karena kami dari BPO tidak bisa mengusulkan ke pusat karena jumlahnya cukup besar. Upaya kami melengkapi juga tidak melalui tender besar, jadi tak bisa 100 persen meminta ke pusat. Kalau lampu kami usulkan dari APBD," ungkap Danang, Jumat (14/2/2025).

Dwi Budi Astuti, Kasubag Tata Usaha BPO DIY menambahkan pada 2023 pihaknya mengusulkan dana sekitar Rp 34 miliar untuk pembangunan lampu Mandala Krida.

Namun karena kemampuan Pemda DIY yang terbatas, termasuk adanya pengetatan anggaran, hal tersebut tidak akan terlaksana satu dua tahun ke depan.

"Jadi karena saat ini kemampuan Pemda belum, kalau memang hendak bekerjasama dengan swasta bisa ketika melihat PSIM mau naik ke liga 1, kami sangat terbantu sekali. Kalau kemarin (desainnya) ada tiang tersendiri karena melihat struktur bangunan. Kita tambah tiang di luar seperti Mandala Krida dulu," tambahnya.

Sementara, Plt Kepala BPO DIY, Sugeng Wahyudi menegaskan kerjasama dan kolaborasi dengan swasta sangat mungkin dilakukan termasuk dengan manajemen PSIM. Namun memang terkait perjanjian kerjasama dan nota kesepahaman harus secara detail dibahas terkait hak kewajiban.

"PKS bisa kita jalankan tapi harus sounding dengan detail, terkait skema dan aturannya. Bukan pekerjaan mudah Pemda dan investor tapi sangat mungkin ada kolaborasi dengan pihak lain. Di Maguwoharjo bisa dengan branding BPD DIY, Mandala Krida mengapa tidak. Apakah pengecatan dengan brand cat, sangat mungkin. Saat ini kami baru sounding ke PU, ke swasta belum. Namun ketika ada perintah seperti itu dari pimpinan, kita bisa karena sangat terbuka," pungkasnya. (Fxh)

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita