Sepak bola Indonesia,Liga Indonesia
PSIS Semarang Vs Persis Solo Diwarnai Aksi Boikot, Suporter Nyalakan "Flare"
SEMARANG, KOMPAS.com - Pertandingan antara PSIS Semarang melawan Persis Solo di Stadion Jatidiri Semarang , Jawa Tengah diwarnai aksi boikot pada Senin (20/1/2025) malam.
Aksi boikot tersebut berasal dari ratusan pendukung PSIS yang tergabung dalam Panser Biru dan Snex. Aksi ini menciptakan suasana panas di luar stadion.
Baca juga: PSIS Semarang Vs Persis Solo: Suporter Boikot Pertandingan
Pertandingan yang dimulai pukul 19.00 WIB berlangsung dalam suasana kondusif hingga pukul 19.25 WIB. Namun, situasi berubah ketika ratusan suporter melakukan longmarch dari Alfamart Telaga Bodas menuju gerbang utama Stadion Jatidiri.
Kenapa Iran Bikin Pangkalan Rahasia di Bawah Laut? Apa Tujuannya?
Setibanya di gerbang, mereka melancarkan aksi protes dengan meneriakkan yel-yel yang menyindir CEO PSIS, Yoyok Sukawi.
“Yoyok Betah Isin (malu),” teriak para pendukung berulang kali.
Baca juga: PDI-P Bakal Advokasi Kasus Gamma, Korban Penembakan Polisi di Semarang
Pendukung yang memprotes mulai menyalakan flare dan petasan. Situasi memanas dengan cepat, membuat suasana di luar stadion menjadi tegang.
Untuk mengantisipasi kericuhan lebih lanjut, ratusan personel kepolisian dikerahkan. Mereka berjaga ketat di depan gerbang utama, lengkap dengan tameng dan senjata untuk memastikan keamanan.
Kabid Humad Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto, mengatakan bahwa kekuatan personil keamanan yang dikerahkan mencapai ada 1.300 orang.
Baca juga: Tawuran Pemuda Pecah di Koja, Dipicu Serangan Sekelompok Orang Tak Dikenal Bersajam
"Kita siaga," kata Artanto saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).
Jumlah tersebut tak hanya dari Polrestabes Semarang. Namun juga ada dari polres jajaran seperti Grobogan, Demak dan daerah lainnya.
"Karena adanya salah satu kelompok supporter yang akan demo yang menginginkan pertandingan tak terlaksana," ungkapnya.
Baca juga: Usai Nonton PSMS Medan Vs Sriwijaya, Diduga Suporter PSMS Bentrok hingga Bakar Motor
Dia juga menyikapi soal aksi massa yang menyalakan flare dan melempar petasan di depan gerbang utama.
"Semoga aksinya tidak meluas," ucap Artanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Kubu Luthfi-Taj Yasin Hargai Keputusan Andika-Hendi Cabut Gugatan Hasil Pilkada Jateng
Komentar