Indonesia Masters 2025 - Kena Revans Musuh yang Sering Dikalahkan, Rinov/Lisa Ingin Lebih Enjoy dan Kurangi Kesalahan - Semua Halaman - Bolasport
Bulu Tangkis Indonesia,
Indonesia Masters 2025 - Kena Revans Musuh yang Sering Dikalahkan, Rinov/Lisa Ingin Lebih Enjoy dan Kurangi Kesalahan - Semua Halaman - Bolasport

BOLASPORT.COM - Perjalanan pasangan ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Lisa Ayu Kusumawati, terhenti pada semifinal Indonesia Masters 2025.
Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (25/1/2025), Rinov/Lisa dikalahkan Hiroki Midorikawa/Natsu Saito (Jepang), 18-21, 16-21.
Rinov/Lisa membuka laga dengan sudah tertinggal tiga poin pada skor 2-5 hingga 3-6. Ketertinggalan diperkecil menjadi 5-6 oleh pasangan Indonesia.
Pasangan Jepang menjauh empat angka pada 9-5. Rinov/Lisa kembali merespons dengan mencetak tiga angka beruntun.
Namun, lawan masih menjaga keunggulan hingga interval pada skor 11-9 setelah Lisa gagal mengembalikan pukulan mendatar yang hanya tidak melewati net.
Selepas jeda, Rinov/Lisa akhirnya mampu menyamakan skor pada 11-11 lewat reli panjang yang diakhiri kesalahan Saito dalam mengembalikan bola di depan net.
Kedua pasangan kemudian saling berbalas skor hingga sama kuat pada 15-15.
Namun, ganda Jepang mampu melesatkan lima poin beruntun untuk mencatatkan game point.
Rinov/Lisa masih membalas dengan menambah tiga angka, tetapi dorongan bola dari Rinov yang memanjang keluar mengakhiri reli di penghujung laga dengan memberikan poin kemenangan lawan.
Baca Juga: Hasil Indonesia Masters 2025 - Tak Jadi Comeback, Rinov/Lisa Dikandaskan 2 Gim
Pada gim kedua, Rinov/Lisa sebenarnya sempat mampu memimpin selisih satu angka hingga skor 5-4.
Namun, lawan kembali mampu mengambil alih permainan setelah unggul hingga interval pada skor 11-8 atas pasangan Indonesia.
Masih tertinggal 10-13 selepas jeda, Rinov/Lisa akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada 14-14.
Situasi berbalik saat skor berbalik unggul untuk pasangan Indonesia setelah melewati reli panjang 83 pukulan. Smes keras dari Natsu Saito hanya menabrak net.
Akan tetapi, pasangan Jepang mampu keluar dari tekanan hingga akhirnya menyelesaikan laga.
"Mereka menekan kami sampai permainan selesai," kata Rinov kepada media, termasuk BolaSport.com.
"Hari ini, saya banyak melakukan kesalahan. Apalagi, saya pemain depan harus mencari poin untuk kak Rinov. Hari ini saya merasa pola permainan saya tidak keluar," ucap Lisa.
"Mereka lebih siap karena mungkin mereka sudah melihat pertandingan kami dan sudah belajar bagaimana mengantisipasi."
Tersisih pada semifinal turnamen Super 500, Lisa mengaku hasilnya sudah cukup baik meski ada beberapa catatan.
"Kalau dari sudut permainan, kami masih banyak kesalahan di lapangan dan masih banyak yang harus kita perbaiki," tutur Lisa.
"Lawan semakin lama, semakin mempelajari kami untuk ke depannya dan itu kami harus bisa intropeksi diri masing masing."
"Kami belum lama berpartner, belum benar-benar dapat juga chemistry-nya. Kami perlu belajar lagi bagaimana cara mengatasi kalau kondisi permainan kami sedang tidak sesuai harapan kami."
Lisa yang sebelumnya berpasangan dengan Rehan Naufal Kusharjanto itu juga mengungkapkan bahwa laga tadi banyak diwarnai dengan reli panjang.
"Kami harus bisa mengatasinya karena lumayan menguras tenaga. Bagaimana caranya mengatasi di poin-poin seperti itu," aku Lisa.
"Apalagi kak Rinov sudah pernah mengikuti Olimpiade bersama kak Tari (Pitha Haningtyas Mentari. Kalau saya, ingin menyumbangkan permainan terbaik saya terlebih dahulu. Untuk prestasi seiring berjalannya waktu saja."
Berdasarkan rekor pertemuan, Rinov/Lisa sebenarnya unggul atas Midorikawa/Saito.
"Saya dan Lisa sebelumnya juga pernah ketemu mereka. Semestinya juga tadi saya juga sudah harus membaca permainannya dia," ujar Rinov.
"Cuma balik lagi mereka hari ini punya rezeki menang dan mereka lebih siap saja sih daripada kami. Sebenarnya permainan mereka sama saja.
"Kami baru kali ini kalah. Kalah menang itu tergantung rezeki orang. Tuhan yang bisa menentukan itu semua."
Terkait kekompakkan, Lisa mengaku terlalu banyak berpikir.
"Sebenarnya saat pertandingan manapun, saya ingin menghasilkan yang terbaik Tetapi, tidak bisa dipungkiri juga kalau kalah menang itu urusan Tuhan," ujar Lisa.
"Saya inginnya apa yang saya latih dan apa yang saya kembangkan itu bisa keluar dari pertandingan. Tetapi ketika tidak bisa keluar itu saya bisa merasa stres."
"Ke depan, melihat pola permainan kami juga evaluasi. Dipelajari lagi bagaimana caranya untuk membalikkan hati yang lebih enjoy lagi."
Komentar