India Open 2025 - Ganda Putra Malaysia Tiru Permainan Ahsan/Hendra untuk Kalahkan Pasangan Kombinasi Korsel - Semua Halaman - Bolasport
Bulu Tangkis
India Open 2025 - Ganda Putra Malaysia Tiru Permainan Ahsan/Hendra untuk Kalahkan Pasangan Kombinasi Korsel - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Malaysia, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani, tampil agresif dan tanpa kesalahan untuk merebut gelar pada India Open 2025.
Bertanding di Indira Gandhi Sports Complex, New Delhi, India, Minggu (19/1/2025), ganda putra independen itu mengakhiri paceklik gelar Malaysia selama 11 tahun pada turnamen tersebut.
Ganda putra nomor dua dunia itu mengungkapkan bahwa mereka meniru permainan legenda Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan untuk mengalahkan juara Malaysia Open 2025, Kim Wan-ho/Seo Seung-jae.
Goh/Nur menang dengan skor, 21-15, 13-21, 21-16 pada final turnamen Super 750 tersebut.
Kemenangan ini membuktikan bahwa Goh/Nur adalah satu-satunya pasangan top-10 yang konsisten sejak Olimpiade Paris dengan mencetak gelar keempat mereka dari lima final.
Performa Goh/Nur mulai menanjak setelah Olimpiade Paris 2024 dengan menjuarai Japan Open 2024 (Super 750), China Open 2024 (Super 1000) dan Arctic Open 2024 (Super 500).
Podium kampiun pada Japan Open menandai kemenangan pertama mereka pada turnamen Level Super 750 atau lebih tinggi.
Hasil tersebut melampaui empat gelar World Tour mereka sebelumnya yakni German Open 2022 (Super 300) dan US Open 2023 (Super 300).
Keberhasilan mereka pada Japan Open 2024 terjadi beberapa hari setelah dewan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) memberi mereka izin mereka menjadi pemain profesional efektif mulai 1 September.
Goh/Nur sebelumnya menuliskan nama mereka dalam sejarah bulu tangkis Malaysia dengan menjadi ganda putra Negeri Jiran pertama yang menjadi finalis pada BWF World Tour Finals.
Kemenangan pada India Open 2025 merupakan gelar India Open pertama Malaysia sejak 2014, ketika Lee Chong Wei merebut gelar tunggal putra.
Kemenangan ganda putra Malaysia terakhir pada turnamen ini diraih oleh Zakry Latif/Fairuzizuan Tazari pada 2010.
Goh mengatakan bahwa permainan menyerang dan menekan mereka terinspirasi dari juara dunia tiga kali, Hendra dan Ahsan.
"Kami meniru gaya permainan Hendra/Ahsan, yang merupakan idola kami. Mereka solid dalam menyerang dan bertahan," kata Goh dilansir BolaSport.com dari News Straits Times.
"Kami berusaha terus meningkatkan kemampuan untuk meniru mereka."
"Hari ini, pasangan Korea hanya membuat sedikit kesalahan sendiri, jadi kami harus bersabar dalam setiap reli."
"Pada gim kedua, Won Ho-Seung Jae meningkatkan tempo permainan mereka, sehingga kami hanya memiliki sedikit peluang untuk menyerang. Namun, kami berhasil kembali ke gaya menyerang kami pada gim ketiga."
"Sangat berarti memenangkan gelar ganda putra untuk Malaysia setelah 15 tahun."
Saat Ahsan/Hendra mempersiapkan penampilan perpisahan mereka pada Indonesia Masters mulai 21 Januari, Goh/Nur akan melewatkan turnamen Super 500 tersebut.
Izzuddin mengaku senang senang bisa memenangkan gelar, seraya menambahkan bahwa peningkatan berkelanjutan akan tetap menjadi tujuan mereka ketimbang mengejar peringkat nomor 1 dunia.
"Senang rasanya menang di sini dan kami ingin mempertahankan momentum ini. Fokus kami bukan untuk menjadi nomor 1 dunia, tetapi untuk meningkatkan performa kami," tutur Izzuddin.
"Jika kami bisa bermain lebih baik, semua hal lain akan berjalan lancar."
Komentar