Bulu Tangkis Indonesia
Farewell The Daddies, Akhir Perjalanan Hendra-Ahsan di Dunia Bulutangkis Indonesia | Narasi TV

Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan (Sumber: PBSI)
Penulis: Rusti Dian
Editor: Rusti Dian
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara adidaya dalam olahraga Bulutangkis. Tak terhitung sudah nama legenda bulutangkis asal Indonesia. Salah satu legenda bulutangkis Indonesia baru saja menyampaikan perpisahannya yaitu ganda putra Hendra-Ahsan atau acap dijuluki The Daddies.
Babak 16 Besar Gelaran Indonesia Master 2025 menjadi momen emosional bagi ganda putra Indonesia Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan yang menutup karier sebagai pemain bulutangkis profesional.
Meski harus tersingkir setelah kalah dari pasangan Malaysia Junaidi Raif/Roy King Yap, tetapi Istora Senayan memberikan standing applause bagi Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan. Pertandingan itu adalah pertandingan terakhir ganda putra Legendaris berjuluk The Daddies.
Keduanya memutuskan pensiun di usia yang cukup matang di mana Hendra Setiawan berusia 40 tahun sedangkan Muhammad Ahsan berusia 37 tahun.
Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan sudah dipasangkan sejak Oktober 2012 lalu, tepatnya pada gelaran Denmark Open.
Sebelumnya, Hendra Setiawan berpasangan dengan Markis Kido yang menjadi salah satu ganda putra terbaik dunia pada masanya bahkan mampu meraih medali emas pada Olimpiade Beijing 2008.
Sementara Mohammad Ahsan sebelumnya berpasangan dengan Bona Septano dan meraih medali emas SEA Games 2011.
Sejak dipasangkan Hendra-Ahsan langsung menggoyang tatanan bulutangkis dunia, seketika muncul ganda putra baru yang diperhitungkan di dunia. Satu demi satu gelar juara dan medali emas diraih oleh pasangan Hendra-Ahsan.
Bahkan pasangan ini mampu mengatasi perlawanan ganda putra yang secara usia lebih muda dibandingkan keduanya. Hanya satu gelar yang belum pernah diraih The Daddies yaitu medali emas Olimpiade.
Baca Juga:Hendra Setiawan Umumkan Gantung Raket Usai Indonesia Masters 2025
2012-2016: Menaklukkan Dunia
Hendra-Ahsan yang baru dipasangkan turun dalam turnamen Denmark Open 2012 dan langsung menembus semifinal. Hal ini seakan menjadi pertanda bahwa pasangan ini akan menjadi salah satu pemain elit dalam dunia Bulutangkis.
Benar saja, dalam kurun empat tahun Hendra-Ahsan berhasil dua kali menjadi juara dunia BWF pada tahun 2013 dan 2015. Pada tahun 2014, pasangan Hendra-Ahsan menjuarai turnamen bulutangkis tertua yaitu All England.
Tahun 2016, performa keduanya sempat menurun dan hanya menjuarai Thailand Masters dan mencapai final turnamen beregu Thomas Cup. Pada akhir tahun 2016 Hendra-Ahsan berpisah akibat cedera yang dialami Ahsan.
2017-2022: Era The Daddies dan Minions
Setelah berpisah pada akhir 2016, keduanya menjalani tahun 2017 dengan pasangan berbeda, ketidakcocokan Hendra dan Ahsan kembali berpasangan pada tahun 2018.
Setelah kembali berpasangan, Hendra-Ahsan meraih juara Malaysia International Challenge dan Singapore Open. Karena usianya lebih senior dan sama-sama berstatus sebagai ayah, keduanya kemudian mendapat julukan sebagai The Daddies dari pecinta bulutangkis.
Kembalinya The Daddies membuat Ganda Putra Indonesia mulai memasuki masa emas dengan bersama pasangan fenomenal Kevin Sanjaya dan Marcus Gideon yang mendominasi Ganda Putra Internasional.
Pada era ini, The Daddies berhasil menyabet juara dunia BWF pada tahun 2019 dan Juara Piala Thomas. Peringkat The Daddies pun selalu konsisten berada di 10 besar BWF.
2022-2025: Penghujung Karier The Daddies
Gelar Piala Thomas 2020 yang dilaksanakan tahun 2021 akibat Pandemi Covid-19 ternyata menjadi gelar terakhir The Daddies. Keduanya harus puas menjadi runner-up Kejuaraan Dunia BWF 2022 dan runner-up All England 2022 dan 2023.
Tahun 2024, The Daddies hanya sekali naik podium di Australia Open Super 500. Pada Desember 2024, The Daddies mengisyaratkan akan pensiun dan akhirnya menjadikan Indonesia Master sebagai turnamen terakhirnya.
Sayangnya, pada babak 16 besar, The Daddies harus tersingkir dan menutup perjalanan 12 tahun pasangan Hendra Ahsan dengan total 3 gelar Juara Dunia BWF, 1 All England.
Baca Juga:Legenda Ganda Putra: Marcus Gideon Pamit dari Arena Bulutangkis
Komentar