Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Dipecat Klub Turki karena Gaji - Semua Halaman - Superball

 Sepak bola Indonesia,

Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Dipecat Klub Turki karena Gaji - Semua Halaman - Superball

SUPERBALLID.ID - Mantan striker Timnas Belanda, Patrick Kluivert, menjadi kandidat kuat pelatih baru Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong.

Patrick Kluivert disebut-sebut sebagai pelatih baru Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong yang resmi dilepas PSSI pada Senin (6/1/2025).

Nama besar Patrick Kluivert sebagai pemain memang tak bisa dipandang sebelah mata, namun sebagai seorang pelatih masih perlu dipertanyakan.

Menurut laman resmi Transfermarkt, kali terakhir Kluivert menjabat pelatih kepala yakni bersama klub Turki, Adana Demispor, pada 2023.

Itu pun Kluivert hanya bertahan selama enam bulan, ditunjuk bulan Juni, pergi di bulan Desember dengan mencatat 20 pertandingan.

Sebelumnya, Kluivert sempat menjadi pelatih interim Curacao pada Mei hingga Oktober 2021 dan pernah menjabat manajer akademi Barcelona pada Juli 2019 hingga Juni 2021.

Sebelum itu, Kluivert menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Kamerun selama satu tahun.

Cerita menarik dibagikan Kluivert soal terakhir kali ia menukangi sebuah tim, tepatnya saat bersama Adana Demispor.

Menurutnya, ia tidak dipecat melainkan menyudahi kerja sama dengan kesepakatan bersama di saat Adana Demispor tampil lebih baik.

Baca Juga: Shin Tae-yong Didepak PSSI, Kapten Timnas Indonesia Galau Berat

"Kami mengakhiri kontrak melalui kesepakatan bersama. Kami telah melakukannya dengan sangat baik dan bahkan fantastis dalam konteks Eropa," kata Patrick Kluivert.

Hingga masalah pun muncul ketika manajemen Adana Demispor disebut tidak menggaji para pemain dan staf pelatih selama berbulan-bulan.

Kluivert mengaku bisa hidup beberapa bulan tanpa gaji, tetapi ia juga memikirkan pemain dan staf lain yang terdampak.

Ditambah Adana Demispor menelan kekalahan dari Sivasspor, Kluivert pun dipanggil manajemen hingga disepakati berakhirnya kerja sama.

"Kami melakukannya dengan baik dan mencapai hasil yang baik, tetapi pada satu titik kami tidak menerima gaji."

"Pertama satu bulan, lalu dua, lalu tiga. Pada titik tertentu para pemain juga mulai mengeluh."

"Selama pelatihan, mereka mulai menyadari bahwa mereka juga tidak dibayar."

"Saya bisa hidup tanpa uang untuk sementara waktu, tapi staf saya dan para pemain juga harus membayarnya."

Baca Juga: Shin Tae-yong Didepak PSSI, Kapten Timnas Indonesia Galau Berat

"Pada satu titik kami kalah dari Sivasspor dan kemudian direktur teknis dan orang yang melakukan negosiasi mendatangi saya."

"Mereka menginginkan kesepakatan bersama. Mereka tidak ingin melanjutkan, begitu pula saya," kata Kluivert lagi.

Meski begitu, Kluivert dibuat jengkel dengan pernyataan Adana Demispor terkait alasan pemutusan kontrak.

Kluivert disebut tidak lagi memiliki kompetensi dalam memilih pemain dan menjalankan strategi terbaik hingga tim menelan kekalahan.

Ditambah saat itu ia belum mendapatkan tunggakan gaji dari Adana Demispor, kasus ini bahkan sudah sampai ke FIFA.

"Mereka merasa saya tidak lagi punya keunggulan dalam seleksi, tapi ternyata tidak demikian. Kami berada di urutan keempat."

"Terserah FIFA, saya akan mendapatkannya (gaji yang belum dibayar) pada akhirnya, tapi itu menjengkelkan," pungkasnya.

Baca Juga

Komentar

Opsi Arena

 Pusatin Sports 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita