Suporter PSIS Semarang Gelar Aksi di Mapolda Jateng, Bentuk Protes Atas Tindakan Represif Aparat - Radar Malang
Sepak Bola Indonesia,
Suporter PSIS Semarang Gelar Aksi di Mapolda Jateng, Bentuk Protes Atas Tindakan Represif Aparat - Radar Malang
RADAR MALANG - Ratusan suporter PSIS Semarang menggelar aksi di Markas Polda Jawa Tengah pada Kamis (26/12) sebagai bentuk protes terhadap tindakan represif aparat kepolisian yang terjadi saat mereka berunjuk rasa di Stadion Jatidiri.
Insiden tersebut terjadi pada Minggu (22/12). Kala itu, suporter melakukan aksi damai menuntut CEO PSIS, Yoyok Sukawi, untuk melepas saham mayoritas klub.
Mereka merasa Yoyok tidak memberikan prestasi yang memadai selama 23 tahun kepemimpinannya.
Baca Juga: Arema FC, Menang Perdana di Markas PSIS Sejak 2017
Aksi damai ini berubah menjadi kericuhan ketika aparat mulai menggunakan gas air mata dan water cannon untuk membubarkan kerumunan.
Dalam proses tersebut, seorang suporter dilaporkan terkena tembakan peluru karet di lengan kiri, yang menyebabkan luka serius dan memerlukan perawatan di Rumah Sakit Roemani.
"Ada lubang di tangan kiri," ungkap Ragil, koordinator aksi, saat unjuk rasa di depan Polda Jateng.
Menurut data dari kelompok suporter, setidaknya enam orang melapor sebagai korban.
Baca Juga: Efek Gas Air Mata Bertahan Sebulan
Akan tetapi, mereka menduga jumlah sebenarnya lebih dari seratus orang yang terkena dampak gas air mata dan tindakan kekerasan lainnya.
Beberapa suporter mengalami luka memar dan bahkan pingsan karena terlalu banyak menghirup gas air mata.
Selama aksi di Mapolda, para suporter tidak hanya menyampaikan tuntutan mereka, tetapi juga duduk bersama para relawan Aksi Kamisan Semarang sebagai bentuk solidaritas.
Baca Juga: Massa Aksi Kamisan di Kota Malang Suarakan Keadilan Tragedi Kanjuruhan
Mereka melakukan konvoi jalan kaki dari bundaran Air Mancur menuju markas kepolisian, sembari menyalakan flare dan membentangkan spanduk yang berisi protes terhadap tindakan polisi.
Sebelum orasi dimulai, para suporter sempat bermain bola 5 lawan 5 di depan gerbang Mapolda sebagai sindiran terhadap tindakan aparat yang dianggap brutal.
Mereka menuntut agar pihak kepolisian bertanggung jawab atas tindakan yang dianggap brutal dan represif terhadap suporter.
Selain itu, pihak suporter PSIS Semarang memiliki dua tuntutan utama.
Pertama, mendesak Yoyok Sukawi mundur dari jabatannya karena dianggap gagal membawa prestasi bagi tim.
Kedua, meminta agar kepemilikan saham klub oleh suporter diperbesar sehingga mereka dapat berperan lebih dalam pengelolaan manajemen PSIS.
Dalam aksi di Mapolda Jateng, para suporter duduk bersama para relawan Aksi Kamisan Semarang (Mahija)
Komentar