BWF World Tour Finals 2024 - Kecewa Jelas Ada, Gregoria Soroti Fluktuasi Performa: Seminggu Bagus, Seminggu Buruk - Semua Halaman - Bolasport
Bulu Tangkis Indonesia,
BWF World Tour Finals 2024 - Kecewa Jelas Ada, Gregoria Soroti Fluktuasi Performa: Seminggu Bagus, Seminggu Buruk - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung menyoroti naik turun performa dia yang baru saja berakhir gagal ke semifinal BWF World Tour Finals 2024 setelah main tak sesuai harapan.
Ekspektasi Gregoria untuk menyapu bersih babak penyisihan Grup A BWF World Tour Finals 2024 berakhir pahit.
Alih-alih sapu bersih, peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu sudah langsung dihentak dengan kekalahan di laga perdana.
Meski menang di laga kedua, pada laga pamungkas grup yang mempertemukan Gregoria versus Wang Zhi Yi hari ini, Jumat (13/12/2024), berujung menyesakkan.
Gregoria kalah dari wakil tuan rumah itu dengan skor yang diwarnai angka satu digit, 8-21, 16-21.
Kekalahan tersebut membuat Gregoria berakhir menelan dua kekalahan dan satu kemenangan dari total tiga laga grup yang dia jalani.
Poinnya tak cukup untuk mengamankan dua peringkat terbaik di fase grup.
Dia berakhir jadi penghuni peringkat tiga klasemen akhir di bawah Aya Ohori (Jepang) dan Wang Zhi Yi.
Posisi juru kunci dipegang oleh Busanan Ongbamrungphan (Thailand) yang menelan tiga kekalahan.
Salah satu hal yang cukup kontras dalam menantikan permainan Gregoria pada BWF World Tour Finals 2024 ini adalah perfroma dia yang kurang.
Tidak seperti biasanya, Gregoria yang memang masih berbalut banyak perban di lutut kiri dan siku kanannya, banyak membuat unforced error.
Setelah pertandingan melawan Wang, Gregoria mengakui bahwa penampilan dia di turnamen penutup musim ini mengecewakan.
Pemain 25 tahun itu juga sadar betul bahwa masalah inkonsistensi masih jadi PR baginya. Karena sering Gregoria merasa dia ada di tahap performa yang bagus, tapi pada satu turnamen berikutnya dia di bawah performa terbaik.
"Secara keseluruhan bukan tahun yang buruk bagi saya, tapi naik-turun saya pasti bisa dirasakan semua orang," ungkap Gregoria dikutip Bolasport dari rilis pers PBSI.
"Di satu minggu saya bisa bemain sangat bagus, tapi di minggu selanjutnya belum tentu. Itu menjadi hal yang saya harus lewati sekarang," tandasnya.
"Berkaca lagi tentang apa yang sudah saya dapat, akhirnya tahun ini selesai."
"Saya sebenarnya berharap lebih dari ini secara performa jadi cukup kecewa dengan penampilan dan hasilnya, ini catatan baik untuk saya untuk terus belajar dan belajar lagi," ucap Gregoria.
Mengakhiri kompetisi musim 2024 dengan berakhir di peringkat tiga, menyamai pencapaian dia pada edisi tahun lalu.
Pada BWF World Tour Finals 2023, Gregoria juga jadi penghuni peringkat tiga klasemen saat satu grup dengan An Se-young dan Kim Ga-eun (Korea Selatan), serta Tai Tzu Ying (Taiwan).
Daripada meratapi kekalahan hari ini, tunggal putri asal Wonogiri, Jawa Tengah itu juga lebih memilih untuk menilik kembali apa saja yang telah dia pelajari dan lalui sepanjang tahun ini.
Dia juga menyoroti kebangkitan tunggal putri Indonesia secara keseluruhan.
"Salah satu hal yang benar-benar saya pelajari tahun ini adalah saya mencontoh banyak pemain untuk tidak menyerah begitu saja ketika ada dalam situasi sulit," kata Gregoria.
"Dan beberapa kali saya berhasil melakukannya juga."
"Tahun ini setelah berhasil mendapat medali perunggu di Olimpiade, saya sadar atensi publik meningkat kepada saya."
"Ini tidak lantas membuat saya menjadi puas atau menjadi santai, malah dengan itu memacu saya untuk mendapat gelar yang lebih lagi."
"Di luar itu, tahun ini saya mau memberikan kredit untuk sektor saya, tunggal putri, yang sangat bagus. Dari level turnamen International Challenge sampai level atas selalu bisa kasih spot di semifinal atau final."
"Itu membuat saya bangga karena dulu kami ada di titik yang berat, jangankan untuk banyak pemain merata, bahkan untuk sekadar satu pemain pun sulit."
"Sekarang saya bisa melihat perkembangannya, melihat persaingan sehat di dalam dan dengan talenta-talenta yang mereka miliki dan usia yang masih muda, saya percaya masa depan tunggal putri (Indoenesia) bakal cerah di tahun-tahun mendatang," pungkas Gregoria.
Komentar