Tidak Ada Posisi Ketua Harian di PP PBSI 2024-2028
Senin, 18 Nov 2024 14:08 WIB
Dalam paparan, PP PBSI era Fadil Imran tidak lagi mengadakan posisi ketua harian. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
--
Dalam paparan yang dilakukan terkait struktur organisasi PP PBSI 2024-2028, tidak ada lagi posisi ketua harian.
Ketua PP PBSI 2024-2028 Fadil Imran menyebut sejumlah posisi inti dalam kepengurusan PP PBSI yang bakal dibentuk. Dalam paparan tersebut, tidak ada lagi posisi ketua harian.
"Pengurus yang inti tadi ketua, bendahara, kemudian sekjen, wakil ketua 1, wakil ketua 2, wakil ketua 3, pengadaan. Itu kan yang inti, sama strategic affairs tadi itu. TKUPP dan komite etik. Jadi unsur pimpinan, pembantu pimpinan, unsur pelaksana," ucap Fadil Imran di Pelatnas Cipayung, Senin (18/11).
Dalam proses pembentukan pengurus, Fadil Imran menyatakan nama-nama pengurus inti diharapkan sudah bisa diumumkan dalam waktu dekat. PP PBSI akan dilantik pada 30 November mendatang.
PBSI telah menunjuk Daya Lima Grup sebagai konsultan manajemen SDM dan rekrutmen untuk membantu proses transformasi organisasi. Berdasarkan perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada 23 September 2024, Daya Lima ditugaskan menganalisis dan menyusun struktur organisasi baru PBSI.
"Tanggal 30 kita akan dilantik, saya berharap seminggu sebelum itu semua sudah final. Yang pengurus inti ya, kalau untuk yang pelatih ke bawah kan nanti Daya Lima akan terus jalan untuk mendampingi kita," kata Fadil Imran.
Fadil juga yakin bahwa proses promosi-degradasi tidak akan terganggu walaupun kepengurusan PP PBSI baru terbentuk dan belum lengkap. Hal itu lantaran kerja dan penilaian soal promosi-degradasi juga sudah dilakukan oleh kepengurusan sebelumnya.
"Tentunya pengurus yang lama sudah melaksanakan itu. Kami akan membicarakan tentang bagaimana mekanisme untuk pemulangan atlet dan degradasi, kan itu yang maksudnya kan. Saya akan berbicara dengan pengurus lama, bagaimana dengan situasi itu."
"Kalau melihat waktu kan sangat mepet sekali. Saya pikir mekanisme lama mungkin masih bisa kita lakukan, tapi diskusi mendalam tentang bagaimana yang terbaik juga perlu kita lakukan," ujar Fadil Imran.
(afr/ptr)
Komentar