Sebut Warga Israel Diincar, Netanyahu Minta Warganya Tak Nonton Sepak Bola di Luar Negeri - Bagian All
AMMAN, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta warganya tidak menonton kompetisi olahraga, termasuk sepak bola di luar negeri yang melibatkan atlet negaranya. Imbauan itu dikeluarkan setelah pecah kerusuhan antara demonstran pro-Palestina dengan suporter klub sepak bola Israel Maccabi Tel Aviv di Amsterdam, Belanda, pekan lalu.
Bentrokan itu memicu evakuasi besar-besaran militer Israel melibatkan dua pesawat kargo ke Amsterdam.
Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, pihaknya memiliki informasi intelijen bahwa kelompok pro-Palestina di luar negeri merencanakan serangan terhadap warga Israel di beberapa kota di Belanda, Inggris, Prancis, Belgia, dan lainnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Amsterdam memberlakukan larangan demonstrasi kepada kelompok pro-Palestina selama 3 hari di akhir pekan kemarin menyusul bentrokan tersebut.
Polisi setempat telah menangkap lebih dari 100 demonstran pro-Palestina yang menentang larangan itu.
Ratusan demonstran berkumpul di Alun-Alun Dam sambil meneriakkan "Bebaskan Palestina" serta "Amsterdam mengatakan tidak pada genosida", mengacu pada perang Israel di Gaza.
Sementara itu kerusuhan di Amsterdam sudah terjadi sebelum pertandingan antara Maccabi Tel Aviv dengan Ajaz Amsterdam di Liga Europa pada Rabu pekan lalu. Suporter membuat ulah mengganggu ketertiban umum dengan membakar bendera Palestina serta meneriakkan yel-yel anti-Palestina dan Arab.
Kepala Kepolisian Amsterdam Peter Holla mengatakan ketegangan meningkat menjelang pertandingan juga karena para suporter Maccabi merusak taksi serta menyeran pengemudi yakni seorang warga keturunan Arab.
Bentrokan berlanjut pasca-pertandingan, para demonstran dan warga Amsterdam men-sweeping suporter Maccabi Tel Aviv, termasuk mengeruduk hotel tempat mereka tinggal.
Pemerintah Israel turun tangan, meminta bantuan otoritas Belanda untuk memberikan jaminan keamanan bagi suporter dan menerbangkan mereka pulang dengan pesawat militer.
Komentar