Patrick Vieira Dilantik Genoa, Serie A Jadi Liga Terganas di Eropa, Pelatih Jay Idzes dalam Bahaya - Semua Halaman - Bolasport
Patrick Vieira Dilantik Genoa, Serie A Jadi Liga Terganas di Eropa, Pelatih Jay Idzes dalam Bahaya - Semua Halaman - Bolasport
BOLASPORT.COM - Penunjukan Patrick Vieira sebagai pengganti Alberto Gilardino di Genoa menegaskan Serie A sebagai liga terkejam bagi para arsitek tim di Eropa. Pelatih Jay Idzes di Venezia ikut masuk daftar bahaya.
"Saya harap siapa pun yang menggantikan saya, dia mampu menyelamatkan Genoa."
Begitu ucapan mengharukan dari Alberto Gilardino setelah dirinya mendapatkan surat PHK dari klub, Rabu (20/11/2024).
Eks striker tajam Fiorentina dan AC Milan menjadi korban pemecatan keempat di Liga Italia musim ini hingga periode jeda internasional November.
Genoa mendekam di peringkat 17 klasemen dengan koleksi 10 poin saja dari 12 partai.
Gilardino mengikuti nasib Daniele De Rossi (Roma), Luca Gotti (Lecce), dan Ivan Juric (Roma) sebagai korban ketidakpuasan para petinggi klub.
Jumlah pemecatan di Serie A paling tinggi dibandingkan kompetisi top lain di Eropa awal musim ini.
Sebagai komparasi, Premier League baru memakan korban Erik ten Hag yang didepak Man United pada 28 Oktober.
Di LaLiga hanya Las Palmas yang memberhentikan Luis Carrion.
Adapun Ligue 1 dan Bundesliga sama-sama dihiasi dua momen pemecatan pelatih.
Michel Der Zakarian (Montpellier) dan Julien Stephan (Rennes) menjadi korban di Prancis.
Sementara itu, Peter Ziedler (Bochum) dan Pellegrino Matarazzo (Hoffenheim) kehilangan pekerjaan di Jerman.
Jumlah 4 pelatih yang dipecat musim ini di Serie A setara dengan periode yang sama musim lalu.
Sampai medio November 2023, para juru taktik yang didepak adalah Paolo Zanetti (Empoli), Paulo Sousa (Salernitana), Andrea Sottil (Udinese), dan Rudi Garcia (Napoli).
Genoa tak butuh waktu lama untuk menentukan pengganti Gilardino.
Klub tertua Liga Italia yang masih eksis itu melantik Patrick Vieira, Rabu waktu setempat.
Sang legenda Prancis diikat kontrak kerja sampai Juni 2026.
Vieira, 48 tahun, memiliki rekam jejak yang erat dengan sepak bola Italia.
Dia pernah membela AC Milan (1995-1996), Juventus (2005-2006), dan meraih quattrick scudetto selama berbaju Inter Milan (2006-2010).
Karier kepelatihannya dimulai dengan menukangi tim cadangan Manchester City pada 2013-2015.
Vieira kemudian bertualang menangani New York City FC, Nice, Crystal Palace, dan Strasbourg - klub terakhir yang ditinggalkannya Juli lalu.
Di Genoa, sosok peraih trofi Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 yang moncer sebagai jagoan Arsenal tersebut akan bereuni dengan striker badung Mario Balotelli.
Balotelli, yang baru direkrut Genoa Oktober lalu, punya riwayat tidak menyenangkan sebagai anak asuh Vieira di Nice.
???????? Mario Balotelli and Patrick Vieira in training at Genoa today. ????️ pic.twitter.com/cdeEMYLjtt
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) November 20, 2024
Kini setelah Gilardino menjadi korban pemecatan terbaru, media Italia mulai menerka-nerka siapa calon mangsa berikutnya.
Bursa taruhan di Calciomercato mencantumkan dua nama, yakni Alessandro Nesta (Monza) dan Eusebio Di Francesco (Venezia), sebagai kandidat teratas.
Wajar karena keduanya belum berhasil membawa klub masing-masing keluar dari papan bawah klasemen.
Monza dan Venezia berurutan menempati posisi dua terbawah sampai pekan ke-12.
Membawa Jay Idzes dkk ke dasar klasemen, Di Francesco bertanggung jawab dengan catatan hanya 8 poin yang bersumber dari 2 kemenangan dan 2 kali seri.
Dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb, petinggi Venezia masih menaruh kepercayaan terhadap Di Francesco.
"Manajemen puas dengan performa tim. Identitas yang disampaikan jelas dan menghasilkan beberapa penampilan brilian."
"Namun, itu dirusak dengan kesalahan-kesalahan defensif perorangan yang mengorbankan poin-poin penting," ulasnya.
Kendati sang pelatih masih dipercaya, limit kesabaran petinggi klub bisa jadi terbatas untuk tiga pertandingan ke depan.
Venezia punya kesempatan bangkit saat menghadapi dua tim yang di atas kertas seimbang kekuatannya, yakni Como dan Lecce, plus tim papan tengah yang sedang mencari konsistensi, Bologna.
Andai gagal memanfaatkan kesempatan tersebut dengan meraih poin memuaskan, bisa jadi prediksi soal perpisahan Di Francesco benar terwujud.
Komentar