Lepas Pemain JDT dari Timnas Malaysia, FAM Dikritik Habis-habisan
--
Federasi sepak bola Malaysia (FAM) dikritik tajam soal kebijakan melepas tiga pemain Johor Darul Ta'zim (JDT) ke klub dari timnas Malaysia jelang lawan India di Hyderabad, India, Senin (18/11).
Tiga pemain JDT yang dilepas itu adalah Matthew Davies, Feroz Baharudin, dan Arif Aiman Hanapi. Karena itu ketiga pemain itu tak akan tampil dalam uji coba melawan India.
Pengamat sepak bola Malaysia, Datuk Dr Pekan Ramli, menyebut keputusan FAM menimbulkan multitafsir. FAM jadi disebut pilih kasih dengan JDT dibanding klub lain.
"Ini yang kata orang menimbulkan banyak persepsi dan dilema. Untuk pemain kita faham mereka hanya ikut arahan, tapi ini kembali kepada FAM," katanya dilansir BH Online.
"Namun, kita tak tahu situasi di klub dan FAM. Laga melawan India hanya persahabatan, dalam konteks ini saya rasa kita lihat bahwa ada keperluan lebih penting di klub."
Mengenai perihal ini, JDT mengaku sengaja mengajukan permohonan ke FAM. Ini dilakukan karena mereka akan tampil dalam kompetisi Liga Champions Asia Elite melawan Shandong Taishan.
Pejabat Eksekutif JDT Alistair Edwards mengatakan timnya akan bertolak ke China pada Kamis (21/11). Jika tidak memanggil pemain yang berada di India, JDT akan merugi.
"Ini [JDT di Asia] akan memberikan manfaat buat sepakbola Malaysia kerana lebih banyak kkub beraksi dalam kejuaraan elite Asia pada musim-musim akan datang," kata Edwards.
Sementara Sekjen FAM, Datuk Noor Azman Rahman, menerangkan skuad timnas Malaysia saat ini, yang akan beruji coba dengan India, masih berkekuatan 23 pemain.
"Merupakan praktik standar bagi tim nasional untuk memiliki skuad berisi 23 pemain untuk satu pertandingan," kata Noor Azman dilansir dari New Straits Times.
"Harimau Malaya baru akan kembali ke Malaysia [dari India] pada hari Rabu [20/11], sehingga hanya menyisakan sedikit waktu bagi ketiganya untuk bergabung kembali ke klub," ujarnya.
JDT adalah klub yang dimiliki Tunku Ismail Idris, putra Mahkota Johor, yang merupakan anak Raja Malaysia saat ini, Sultan Ibrahim.
(abs/har)
Komentar