Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kualifikasi Piala Dunia Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Omar Mohamed Al-Ali Pilihan Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Timnas China Timnas Indonesia

    Rekam Jejak Omar Mohamed Al-Ali, Wasit yang Disebut Pimpin Laga China Vs Timnas Indonesia: Kadiv Balaikota Sharjah, Pengalaman 15 Tahun - Indonesia Bola com

    5 min read

     

    Rekam Jejak Omar Mohamed Al-Ali, Wasit yang Disebut Pimpin Laga China Vs Timnas Indonesia: Kadiv Balaikota Sharjah, Pengalaman 15 Tahun - Indonesia Bola

    diperbarui 11 Okt 2024, 20:45 WIB

    Diterbitkan 11 Okt 2024, 20:45 WIB

    Bola.com, Jakarta - Wasit asal Uni Emirat Arab (UEA), Omar Mohamed Al-Ali, disebut akan memimpin laga Timnas China kontra Timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

    China bakal meladeni perlawanan Timnas Indonesia dalam matchday keempat Grup C di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, pada Selasa (15/10/2024) malam WIB.

    Omar Al-Ali lahir di Sharjah, UEA, pada 1988. Usianya 36 tahun. Masalahnya, Timnas Indonesia sedang trauma dengan wasit asal Timur Tengah.

    Tim berjulukan Garuda itu merasa dicurangi oleh wasit Ahmed Al-Khaf asal Oman ketika diimbangi Timnas Bahrain 2-2 dalam matchday ketiga Grup C di Bahrain National Stadium, Riffa, pada Jumat (11/10/2024) dini hari WIB.

    Ahmed Al-Khaf memberikan injury time selama enam menit, tapi Bahrain mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-99, dan baru meniup peluit panjang pada menit ke-90+11.

    Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

    Wasit Australia Vs Bahrain

    Transfermarkt mencatat bahwa Omar Al-Ali telah enam kali memimpin di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan 2026, terkhir ketika Timnas Australia takluk 0-1 dari Timnas Bahrain pada 5 September 2024.

    Ketika itu, Omar Al-Ali mengeluarkan lima kartu kuning untuk tiga pemain Australia dan dua buat Bahrain plus satu kartu merah kepada penyerang Australia, Kusini Yengi.

    Selain itu, Omar Al-Ali juga pernah bertugas di Piala Asia 2023, Piala Dunia U-17 2023, Piala Asia U-23 2022, Piala AFF 2022, Liga Champions Asia, hingga Piala AFC.

    Pekerjaan Tetap

    Usut punya usut, dalam wawancaranya dengan Emarat Al Youm pada 2018, Omar Al-Ali buka-bukaan dengan profesinya sebagai wasit. Dia juga mengaku mempunyai pekerjaan tetap Kepala Divisi di Balaikota Sharjah, UEA.

    "Saya bekerja sebagai kepala divisi di Balai Kota Sharjah, dan pekerjaan saya melibatkan penyusunan rencana, menetapkan tujuan," ucap Omar Al-Ali.

    "Serta memantau keuangan departemen tempat saya bekerja. Pekerjaan saya mirip dengan wasit, karena membutuhkan usaha, kesabaran, dan kepribadian yang kuat," jelasnya.

    Cerita Omar Al-Ali

    "Saya memasuki dunia wasit pada 2009, dan saya memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi wasit besar, terutama karena saya dipengaruhi oleh wasit-wasit besar di bidang ini," imbuh Omar Al-Ali.

    "Saya naik pangkat dalam dunia wasit, dimulai dari kelompok usia, kemudian ke tim utama, hingga berpartisipasi di di kompetisi profesional. Saya memilih wasit karena penuh tantangan, dan saya sangat menyukai tantangan."

    Ambisi saya sebagai wasit adalah mencapai prestasi internasional, mengikuti jejak wasit-wasit yang mendahului saya di ajang internasional meninggalkan jejak yang kuat yang mencerminkan reputasi wasit UEA yang besar," ujarnya.

    Wasit Mengajari Kesabaran

    "Dalam setiap pertandingan yang saya pimpin, saya memperlakukan para pemain seperti teman, karena kerjasama mereka dengan saya di lapangan mempermudah pengelolaan pertandingan. Terkadang, sebagai wasit, saya harus tetap tenang untuk meredakan pemain yang sedang tegang," ungkap Al-Ali.

    "Wasit mengajari saya kesabaran, dan dalam kehidupan profesional saya, saya belajar untuk menerima kritik, bersabar, bekerja keras, dan menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang sempurna untuk menghasilkan sesuatu yang profesional dan diterima semua orang."

    "Wasit juga memperkuat kepribadian saya, yang membuat saya mampu mengelola pekerjaan saya. Sebagai wasit, saya juga belajar banyak dari beragam budaya yang saya temui," terangnya.

    Sumber: Emarat Al Youm

    Loading

    Dapatkan berita terkini setiap hari

    Success! email berhasil dikirim

    Komentar
    Additional JS