Tangis Ayah Rizki Juniansyah Tak Bisa Temani Anaknya ke Olimpiade Paris, Ungkap Kondisi Pilu - Tribunjatim

 

Tangis Ayah Rizki Juniansyah Tak Bisa Temani Anaknya ke Olimpiade Paris, Ungkap Kondisi Pilu - Tribunjatim.com


TRIBUNJATIM.COM - Berhasil menyabet medali emas di ajang Olimpiade Paris 2024Rizki Juniansyah membuat bangga Indonesia.

Namun di tengah kemenangannya, ada kisah pilu soal sang ayah yang tak bisa ikut temani anaknya bertanding Olimpiade Paris.

Ayah Rizky Juniansyah mengungkap kondisi pilu.

Diketahui, Rizki Juniansyah berhasil mengalahkan rivalnya asal China.

Ia bahkan menjadi atlet angkat besi Indonesia pertama yang mendapatkan medali emas di ajang Olimpiade.

Usai dinyatakan unggul, Rizki Juniansyah langsung menghampiri ibundanya, Yeni Rohaeni Durachim, yang menyaksikannya langsung dari bangku penonton.

Video Rizki Juniansyah menangis dan memeluk ibundanya tersebut  langsung viral di media sosial.

BERITA TERKAIT

Rupanya, Rizki Juniansyah hanya ditemani oleh ibunda dan kakak iparnya.

Kakak iparnya sendiri adalah atlet angkat besi peraih medali perunggu di ajang Olimpiade London 2012, Triyatno, yang sekaligus menjadi timnya.

Sedangkan ayahanda Rizki JuniansyahMohammad Yasin, memilih untuk mendukung putranya dari layar kaca di Indonesia.

Ayahanda Rizki Juniansyah diketahui juga seorang atlet dan pelatih angkat besi.

Ia juga terbilang tak pernah absen untuk mendampingi putranya saat bertanding di berbagai negara.

Lalu kenapa Mohammad Yasin memilih untuk absen kali ini?

Terungkap kondisi pilu yang dialami Mohammad Yasin.

Ternyata kondisi kesehatan Mohammad Yasin yang kian hari semakin menurun inilah yang menjadi penyebabnya.

"Saya takut menghambat tim, jadi saya enggak ikut (ke Olimpiade Paris 2024)," kata Mohammad Yasin saat menjadi bintang tamu acara 'FYP' di TRANS7.

"Alhammdulillah didampingi menantu saya, Triyatno, sama ibunya," beber Mohammad Yasin.

Saat membeberkan kondisi kesehatannya yang mulai menurun, Mohammad Yasin langsung berkaca-kaca.

Ia mengaku pernah menyulitkan tim putranya ketika Rizki Juniansyah akan bertanding di Kuba.

"Ada momen yang sangat banyak, Rizky itu diantarkan saya kualifikasi tahun 2022 di Columbia dapat 1 emas 2 perak, itu posisi 2 di bawah seniornya," kata Mohammad Yasin.

"SEA Games dapat emas, bulan Juli itu kejuaraan di Kuba, saya sudah sakit," kata Mohammad Yasin sembari menahan tangis.

Ayahanda Rizki Juniansyah, Mohammad Yasin, dan salah satu keponakan Rizki yang juga menjadi lifter muda.
Ayahanda Rizki Juniansyah, Mohammad Yasin, dan salah satu keponakan Rizki yang juga menjadi lifter muda. (YouTube/TRANS7 OFFICIAL)

Menurutnya, kondisi kesehatannya sudah memburuk ketika Mohammad Yasin masih dalam perjalanan udara mengantar putranya.

Bahkan ayahanda Rizki Juniansyah sampai dilarikan ke rumah sakit.

"Sudah minta ke tim dicancel karena sampai Turki sudah enggak bisa makan, ketika di Madrid saya diturunkan (dari pesawat)."

"Perjalanannya jadi terhambat, Rizki juga ikut ke rumah sakit," kata Mohammad Yasin menahan sedih.

"Jadi ibunya ke Phuket berangkat, kemarin (Olimpiade Paris 2024) juga," katanya.

Meski secara fisik Mohammad Yasin tak hadir, namun ia yakin doa terbaik kencang ia langitkan untuk mendukung putranya.

Terbukti, Rizki Juniansyah berhasil mempersembahkan emas kedua untuk Indonesia di ajang Olimpiade Paris 2024.

Bahkan, kata Mohammad Yasin, ia sudah yakin jika putranya pasti bisa memberikan yang terbaik untuk negaranya.

"Kalau sebagai orang tua sudah jelas (yakin dapat medali emas)."

"Kalau sebagai pelatih, Rizki itu bisa angkat lebih dari ini," beber Mohammad Yasin yakin.

"Ini langka, kita belum tentu 20 tahun lagi dapatkan begini," pungkas Mohammad Yasin salut.

Dilansir dari Kompas.com (22/7/2024), Rizki Juniansyah adalah lifter muda Indonesia yang berasal dari Serang, Banten, yang lahir pada 17 Juni 2003.

Atlet berusia 21 tahun ini merupakan anak dari mantan atlet angkat besi Indonesia, Mohammad Yasin, yang sempat tampil tiga kali di SEA Games.

Rizki Juniansyah memastikan tiket ke Olimpiade Paris usai menjuarai ajang IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand, pada 4 April.

Di Olimpiade Paris, Rizki Juniansyah adalah lifter debutan yang berhasil mencatatkan sejarah bagi cabor angkat besi Indonesia.

Pasalnya medali emas yang diperoleh Rizki Juniansyah adalah medali Olimpiade pertama Indonesia di cabor angkat besi.

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih emas nomor 73 kilogram Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, pada Kamis (8/8/2024).
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah meraih emas nomor 73 kilogram Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, pada Kamis (8/8/2024). (Dok. NOC Indonesia)

Dalam perjalanannya meraih medali emas, Rizki Juniansyah sempat gagal mengeksekusi angkatan snatch pada percobaan pertamanya di 155 kg.

Namun, ia berhasil pada percobaan kedua dengan angkatan yang sama.

Pada percobaan ketiga, Rizki Juniansyah menambah beban menjadi 162 kg.

Namun, gagal untuk diselesaikan, dikutip dari Antara, Jumat.

Pada angkatan snatch, Rizki Juniansyah berada di posisi kedua bersama lifter Kolombia, Mosquera Luis, yang juga berhasil dengan angkatan 155 kg.

Adapun, posisi pertama angkatan snatch ditempati oleh lifter China, Shi Zhiyong, yang mencatatkan beban angkatan 165 kg pada percobaan kedua.

Tertinggal 10 poin dari wakil China, Rizki Juniansyah mencoba mengejar pada angkatan clean and jerk.

Pada percobaan pertama, Rizki Juniansyah berhasil mengeksekusi beban 191 kg dengan apik.

Ia kemudian menambah beban menjadi 199 kg pada percobaan kedua dan berhasil diselesaikan.

Beban angkatan Rizki Juniansyah tersebut sekaligus memecahkan rekor angkatan clean and jerk Olimpiade.

Sementara pesaingnya, Shi Zhiyong, gagal dalam tiga percobaan pada angkatan clean and jerk.

Tags:

Baca Juga

Komentar

 Opsi Arenanews 


 Postingan Lainnya 

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita