Pemerintah Minta Uang buat Bonus Olimpiade, Rakyat Botswana Marah
--
Sebagian masyarakat Botswana marah di media sosial setelah pemerintah meminta warga menyumbangkan uang sebagai bonus untuk Letsile Tebogo yang mencetak sejarah dengan meraih medali emas di Olimpiade 2024 Paris.
Lewat pernyataan resmi, Senin (12/8), pemerintah Botswana menyebut memberikan uang merupakan cara bagi masyarakat untuk 'memberikan penghargaan kepada para juara kami'.
Botswana merebut medali emas pertamanya dalam sejarah di Olimpiade setelah Letsile Tebogo menjadi juara di nomor 200 meter putra dari cabang atletik. Tebogo berhasil mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Kenny Bednarek dan Noah Lyles, untuk merebut medali emas bersejarah Botswana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum emas Tebogo, Botswana hanya dua kali merebut medali di Olimpiade. Pertama lewat Nijel Amos yang memenangi perak di nomor lari 800 meter Olimpiade 2012, dan kedua melalui tim estafet 4x400 putra yang meraih perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.
Emas Tebogo juga menjadi sejarah bagi seluruh Afrika, karena ia menjadi pelari pertama dari benua itu yang memenangi emas Olimpiade di nomor lari 200 meter.
Dikutip dari Yahoo News, permintaan pemerintah Botswana agar masyarakat ikut menyumbang uang sebagai bonus Tebogo telah merusak suasana perayaan. Banyak rakyat Botswana mempertanyakan kenapa pemerintah tidak memberikan bonus dari pajak yang sudah dibayar rakyat.
"Kami sudah membayar pajak, berikan uang kepada para juara kami dari kas pemerintah," tulis salah satu netizen Botswana di Facebook.
"Saya ingin sekali menyumbang untuk mendukung pencapaian bersejarah anak laki-laki itu, tetapi sayangnya, saat ini saya adalah lulusan teknik elektro yang menganggur dengan gelar sarjana," tulis netizen lainnya.
Bahkan tidak sedikit netizen Botswana yang meminta para menteri di kabinet menyumbangkan 25 persen dari gaji mereka untuk diberikan kepada Tebogo.
Negara-negara di Afrika sering memberi penghargaan kepada pemenang medali emas Olimpiade, atau Piala Afrika, dengan rumah atau sejumlah uang tunai. Botswana memiliki salah satu tingkat pendapatan per kapita tertinggi di Afrika, tetapi juga salah satu tingkat pengangguran pemuda tertinggi di dunia.
(har)
Komentar