Pantas Timnas Indonesia Menang, Dari Awal Indra Sjafri Patahkan Taktik Thailand dengan Cara Begini, Ternyata. - tvOnenews
Pantas Timnas Indonesia Menang, Dari Awal Indra Sjafri Patahkan Taktik Thailand dengan Cara Begini, Ternyata.
tvOnenews.com - Pengamat sepak bola ungkap taktik jitu Indra Sjafri di skuad timnas Indonesia yang bisa patahkan serangan timnas Thailand di partai final Piala AFF U-19 2024.
Timnas Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri berhasil menyabet gelar juara di turnamen Piala AFF U-19 2024.
Tim Garuda yang diperkuat oleh Jens Raven, Arkhan Kaka dan Welber Jardim itu sukses menundukkan Thailand di partai final dengan skor 1-0.
Timnas Indonesia U-19 juara Piala AFF U-19 2024.
Dalam laga final yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jens Raven berhasil mencetak gol satu-satunya kemenangan bagi Indonesia pada menit ke-17.
Berawal dari tendangan sepak pojok dari Kafiatur yang disundul oleh Kadek Arel di dalam kotak penalti,
Bola itu terbebas dari penjagaan bek Thailand, yang kemudian disodok dengan mudah oleh Jens Raven hingga akhirnya menjebol gawang Thailand.
Kemenangan 1-0 Indonesia bertahan hingga wasit asal Arab Saudi meniup peluit panjang.
Indra Sjafri menambah torehan prestasi dalam karier kepelatihannya menukangi timnas Indonesia kelompok umur.
Pelatih asal Sumatera Barat itu berhasil mempersembahkan trofi keempat untuk skuad merah setelah baru-baru ini menjuarai Piala AFF U-19 2024.
Gelar keempat Indra Sjafri itu di antaranya membawa timnas Indonesia menjadi juara Piala AFF U-19 2013, kemudian juara Piala AFF U-22 2019, dan menyabet medali emas SEA Games 2023 di Kamboja.
Terbaru saat mengalahkan Thailand di babak final dan menjadi juara Piala AFF U-19 2024.
Setelah mendapat gelar keempat, nama Indra Sjafri makin melambung tinggi semakin membuktikan dirinya pantas disebut sebagai pelatih terbaik Timnas Indonesia.
Dalam partai final timnas Indonesia vs Thailand, Indra Sjafri menggunakan taktik yang berbeda pada babak kedua.
Di mana hal itu menjadi kekuatan oleh Jens Raven kawan-kawan dalam menahan gempuran dari pemain tengah Thailand.
Hal itu disampaikan secara detail oleh salah satu youtuber sekaligus pengamat sepak bola, Tommy Desky.
"Di babak kedua defence counter menjadi alternatif pilihan menunggu, menunggu, kemudian melakukan serangan balik," ucapnya dilansir youtube pribadinya.
Namun hal yang menjadi persoalan adalah serangan balik yang dilakukan oleh Indonesia itu tidak begitu presisi.
"Tetapi secara defensif itu sangat amat rapi, 5-4-1 yang dibentuk oleh Coach Indra Sjafri. Bayangkan saja berkali-kali coba di-repetisi diulang-ulangi oleh Thailand lewat sektor tengah," tuturnya.
Pemain Thailand berani bermain di ruang sempit dan mencoba menciptakan kombinasi.
Di mana hal itu diakui oleh Tommy Desky, karena Thailand menyerang dari sisi kiri dan kanan secara berulang.
"Kita lihat kenyataan di lapangan, Indonesia bisa mematahkan hal tersebut," jelasnya.
Hal yang menjadi catatan juga, ketika timnas Indonesia mampu mematahkan serangan dari Thailand yang berujung turnover ataupun counter yang dimiliki oleh skuad Garuda. Tetapi hal itu tak begitu bisa dioptimalkan.
"Bola berhasil dipatahkan, langsung buang, berhasil patahkan langsung kehilangan bola, atau pun bola itu balik lagi ke timnas Thailand," bebernya.
Menurutnya apa yang dilakukan oleh Indra Sjafri dalam hal ini menunjukkan adaptif permainan.
"Babak kedua bermain defence counter, tentu itu pun melihat situasional yang terjadi di atas lapangan," jelas dia.
"Akhirnya sepanjang 90 menit Indonesia mampu menahan atau pun menyulitkan Thailand untuk menciptakan sebuah gol," paparnya.
Di sisi lain, pengamat sepak bola yang kerap mengulas taktik dari setiap tim ini mengakui sisi pola permainan yang ditunjukkan oleh Thailand.
"Bicara soal tactical, kita harus fair apa yang ditampilkan oleh Thailand luar biasa, permainan mereka lebih baik dari Indonesia, jujur-jujuran," ujarnya.
Indra Sjafri dan Jens Raven.
"Tetapi defensif yang dimiliki oleh Indonesia lebih baik, lebih terukur ketimbang Thailand," ungkap Tommy Desky.
Dia menyebut bahwa tim Thailand banyak bolong dari sisi pertahanan dengan menggunakan pola 5-4-1.
Namun sayangnya, timnas Indonesia tidak mampu secara prima lewat situasi open play, penjaga gawang, lini belakang, lini tengah sampai lini depan untuk menciptakan atau pun mengkonversikan sebuah gol.
Adapun gol diciptakan oleh Jens Raven datang dari bola mati atau tendangan pojok.
Menurut pengamat, apa yang dilakukan oleh Indra Sjafri selama turnamen Piala AFF U-19 berlangsung.
Gol yang diciptakan Indonesia itu tak hanya mengandalkan peluang dari open play.
"Mencoba segala hal, dari lemparan ke dalam, tendangan bebas dan termasuk corner kick," terangnya. (ind)
Komentar