IBA Ungkap Hasil Tes Petinju Kontroversi Gender Imane Khelif
--
Asosiasi Tinju Internasional (IBA) mengungkap hasil tes terhadap petinju wanita Imane Khelif yang kini sedang berjuang meraih emas Olimpiade 2024.
Khelif seketika disorot lantaran kemenangan atas Angela Carini pada babak 16 besar kelas welter putri di Olimpiade 2024. Ketika itu Carini memilih mundur setelah mendapat pukulan keras dari Khelif.
Sontak sesaat setelah itu muncul informasi soal Khelif yang dilarang tampil dalam final Kejuaraan Dunia 2023, bersama dengan petinju Taiwan Lin Yu Ting, lantaran disebut memiliki kadar testosteron tinggi untuk seorang wanita dan memiliki kromosom XY.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IBA menyatakan Khelif dan Yu Ting tak layak tampil di pertarungan tinju putri. Kemudian pada Olimpiade 2024 Khelif bisa tetap bertarung lantaran IBA mendapat sanksi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).
IOC yang memegang kendali cabang olahraga tinju menyatakan Khelif bisa tetap tampil di Olimpiade. IBA tidak bisa ikut campur karena statusnya sebagai badan pengatur olahraga tersebut dicabut IOC karena masalah tata kelola dan keuangan.
Khelif pun telah melangkah dari babak 16 besar dan kini memastikan tiket di partai final.
Menanggapi situasi yang berkembang saat ini, IBA mengeluarkan pernyataan. Kepala Eksekutif IBA Chris Roberts menjelaskan pihaknya tidak bisa membeberkan hasil uji kelayakan gender Khelif dan Yu Ting, namun kembali menegaskan soal alasan petinju Aljazair itu dilarang tampil dalam final Kejuaraan Dunia tahun lalu.
"Hasil tes kromosom menunjukkan kedua petinju tidak memenuhi syarat," ucap Roberts dalam konferensi pers dilansir dari Reuters.
Roberts menyatakan hasil tes sudah dikirim ke IOC sejak Juni 2023, namun tidak ada tanggapan.
Sementara dalam rilis resmi, IBA menjelaskan tes kepada Khelif dan Yu Ting sudah dilakukan sejak Kejuaraan Dunia 2022 dan kembali diulang pada 2023. Kedua atlet sudah menerima hasil tes dan telah mengetahui hasilnya. IBA juga mempersilakan keduaanya mengajukan banding atas keputusan IBA kepada Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
IBA juga menjelaskan Yu Ting tak mengajukan banding, sementara Khelif memilih maju ke CAS. Kemudian CAS mengeluarkan penghentian dan menghentikan proses karena pemohon banding tidak membayar biaya proses.
Setelah penghentian proses di CAS, IBA dan Khelif melakukan kontak untuk membicarakan situasi yang terjadi. Pada 12 April 2024 komite medis IBA mengeluarkan keputusan Khelif tak memenuhi syarat berpartisipasi dalam kompetisi wanita IBA.
(nva/jun)
Komentar