Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Olimpiade Olimpiade 2024 Olimpiade Paris Panjat Tebing Pilihan Veddriq Leonardo

    Agama dan Prestasi Veddriq Leonardo yang Jadi Harapan Terakhir Medali Emas di Ajang Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024 - suara

    2 min read

     

    Agama dan Prestasi Veddriq Leonardo yang Jadi Harapan Terakhir Medali Emas di Ajang Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024

    Suara.com - Veddriq Leonardo menjadi satu-satunya atlet panjat tebing Indonesia yang berpeluang mendapatkan medali emas di gelaran Olimpiade Paris 2024.

    Berlaga pada babak seeding heats yang dihelat di Le Bourget Sport Climbing pada 6 Agustus 2024 kemarin, Veddriq Leonardo tampil memukau.

    Dalam laga tersebut, ia mampu mencetak rekor dunia dengan mencatatkan waktu 4,92 detik pada kesempatan pertamanya.

    Pada kesempatan kedua, Veddriq kembali menempatkan sebagai yang tercepat dengan mencatatkan waktu 4,79 detik.

    Atas hasil tersebut, Veddriq pun berhak lolos ke babak perempatfinal.

    Berdasar drawing, Veddriq bakal bersua atlet tuan rumah Prancis Bassa Mawem yang sebelumnya mencatatkan waktu 5,16 detik.

    Lantas siapa sosok Veddriq Leonardo yang menjadi satu-satunya harapan bagi tim panjat tebing Indonesia untuk merebut medali emas di ajang Olimpiade Paris 2024?

    Veddriq Leonardo diketahui merupakan atlet kelahiran Pontianak, Kalimatan Barat 11 Maret 1997.

    Atlet berusia 27 tahun ini diketahui merupakan lulusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar atau PGSD di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura.

    Baca Juga: Peluang Veddriq Leonardo Persembahkan Medali Emas Olimpiade Paris 2024

    Latar agamanya diketahui beragama Islam. Hal itu bisa dilihat dari jejak unggahan di akun Instagramnya saat memberi ucapan selamat Lebaran.

    Prestasi

    Veddriq mengikuti kejuaraan nasional pertamanya di ajang panjat tebing pada 2014.

    Pada debutnya di kejuaraan yang dihelat di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau langkahnya terhenti di posisi delapan besar.

    Baru pada 2016 di ajang yang sama, ia mampu merebut medali perunggu yang digelar di Bangka Belitung.

    Setelah itu, ia berhasil merebut sejumlah medali di berbagai kejuaraan baik nasional maupun internasional

    2016 medali perunggu Kejurnas Kelompok Umur.

    2017 medali perunggu Kejurnas FPTI XVI di Yogyakarta.

    2018 medali perunggu IFSC World Moscow di Rusia.

    2019 medali emas the belt and road ICMT Qinghai di China.

    2019 medali emas Asian Championship di Bogor.

    2019 medali emas PRA PON XX Zona 3 Sulawesi Selatan.

    2021 medali emas IFSC Climbing world cup salt lake di Amerika Serikat.

    2023 medali emas IFSC Climbing world Seoul di Korea Selatan.

    Komentar
    Additional JS