Pelatih Kamboja Frustrasi Keteteran Bola Mati Indonesia
--
Pelatih Kamboja Phea Sopheaktra mengaku kewalahan menghadapi bola-bola mati Timnas Indonesia U-19 saat kalah 0-2 dalam laga kedua Piala AFF U-19 2024 di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu (20/7).
Kamboja belum juga merah kemenangan dalam dua pertandingan. Kali ini giliran Indonesia yang memberikan kekalahan kedua bagi Kamboja.
Indonesia menang berkat gol sundulan Kadek Arel pada menit ke-71. Kemudian Iqbal Gwijangge memperbesar keunggulan jadi 2-0 pada menit ke-86.
Kedua gol tersebut lahir lewat skema sepak pojok yang dilakukan Muhammad Kafiatur. Indonesia kesulitan mencetak gol lewat permainan terbuka.
Akan tetapi dengan skema set piece dari tendangan penjuru, dua gol didapat Garuda Nusantara guna meraih kemenangan kedua. Skema bola mati Indonesia itu juga diakui Phea Sopheaktra membuat kewalahan timnya.
"Kami bermain bagus dengan para pemain, namun untuk bola mati sangat sulit ditandingi, terutama bagi mereka yang kuat secara fisik," ujar Phea Sopheaktra.
"Ya untuk taktik bola mati kami juga mencoba melakukan banyak hal, tapi kami kalah berkali-kali. "Itu sebabnya kami kalah, tapi saya senang dengan para pemain saya," ucap Phea Sopheaktra menambahkan.
Kamboja membuat Timnas Indonesia bekerja keras dalam pertandingan itu. Beragam cara yang digunakan Dony Try Pamungkas dan kawan-kawan baik lewat bola-bola pendek maupun umpan silang tidak juga membuahkan hasil.
Sebaliknya, Kamboja yang bermain bertahan dengan memasang lima pemain belakang sesekali membuat Indonesia ketar-ketir dengan serangan balik.
"Kami mencoba menghadapi tim kuat ini, terutama mereka bermain seperti menggunakan sistem untuk menciptakan banyak peluang. Itu sebabnya kami mengubah sistem. Sebelumnya, kami bermain melawan Timor Leste 4-2-3-1, dan sekarang kami bermain 5-4-1 dan kami mencoba memblok umpan silang itu," tutur Sopheaktra.
(frd/jun)
Komentar