Buntut Penyusup Maskot Palsu di Pembukaan Euro 2024, UEFA Hukum 3 Orang
Laporan Langsung Kontributor Kompas.com, Cindy Pritami dari Muenchen, Jerman
KOMPAS.com - Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) memberi sanksi berupa larangan memasuki stadion kepada tiga orang, salah satunya YouTuber bernama Marvin Wildhage, selama ajang Euro 2024.
Sebelumnya, YouTuber Jerman, Marvin Wildhage, dilaporkan menyusup secara ilegal ke dalam stadion saat acara pembukaan Euro 2024 atau Piala Eropa 2024.
Marvin Wildhage menyelinap masuk secara ilegal dengan menyamar menggunakan kostum maskot Euro 2024, "Albart", pada pembukaan Euro 2024, di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Sabtu (15/6/2024).
Mengenai insiden itu, UEFA mengeluarkan pernyataan menghukum Marvin Wildhage, beserta dua orang lainnya, dengan larangan mendatangi stadion.
Baca juga: Saat Maskot Palsu Menyusup pada Pembukaan Euro 2024 di Muenchen...
"Kami dapat mengonfirmasi ada insiden dengan kostum maskot palsu pada pertandingan di Muenchen antara Jerman vs Skotlandia. Tiga orang telah mendapatkan akses tidak sah," demikian pernyataan UEFA dikutip dari ESPN.
"UEFA telah menilai situasi dan memulai tindakan organisasi yang diperlukan. Tiga orang telah dilarang memasuki stadion yang menjadi tuan rumah pertandingan Euro 2024," lanjut pernyataan tersebut.
UEFA pun mengaku terus menyelidiki terkait insiden tersebut.
"Mohon dipahami bahwa kami tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut karena proses investigasi yang sedang berlangsung," demikian UEFA.
Ini bukan kali pertama Wildhage mengelabui keamanan turnamen. Sebelumnya, dia memasuki lapangan dengan berpakaian seperti pemain pada sesi latihan Jerman pada bulan lalu.
Baca juga: Euro 2024: Ketika Lautan Fans Banjiri Schlossplatz, Jantung Stuttgart...
Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan penegak hukum dan keamanan penyelenggaraan Euro 2024.
Thorsten Grimm, dari Kesatuan Kepolisian Jerman (DPolG), menekankan pelanggaran seperti itu seharusnya tidak terjadi dan menyoroti risiko jika pelaku jahat menggunakan metode yang sama.
Dia mengkritik influencer karena mengambil risiko demi ketenaran media sosial dan menggarisbawahi perlunya protokol keamanan yang ketat.
"Tindakan seperti itu 'sama sekali tidak lucu'. Sebaliknya, hal ini menunjukkan tidak bermoralnya para influencer, yang bisa menerima risiko keamanan bagi pengikutnya," kata Grimm, yang juga Wakil Ketua Kesatuan Kepolisian Jerman, Bavaria.
"Jika dia bukan seorang YouTuber, tetapi seorang calon teroris, dia akan masuk ke dalam stadion dengan cara yang sama," tuturnya.
"Oleh karena itu, menutup celah keamanan dan memeriksa semua orang secara konsisten menjadi semakin penting," ucap Thorsten Grimm.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Komentar