TNI AL Sebut Ada Pelaku Sipil di Kasus P3313unuh4n Casis Bintara
Senin, 01 Apr 2024 21:45 WIB
Selain Serda AAM, ada seorang masyarakat sipil berinisial MMA terlibat dalam pembunuhan Casis Bintara Iwan Sutrisman Telaumbuana (21). Ilustrasi. (Foto: Istockphoto/CiprianNasalean)
Jakarta, CNN Indonesia --
TNI AL menyebut terdapat pelaku lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan Calon Siswa (Casis) Bintara Iwan Sutrisman Telaumbuana (21) oleh Serda AAM.
Komandan Lanal Nias Kolonel Laut (P) Wishnu Ardiansyah menyebut pelaku tersebut merupakan masyarakat sipil berinisial MMA. Ia mengatakan pelaku sipil itu juga telah ditangkap dan diproses hukum.
"Betul ada pelaku lain. Tersangka sipil MAA, sudah ditangkap dan diproses," ujarnya saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (1/4).
Kendati demikian, Whisnu enggan membeberkan lebih jauh ihwal peran dan keterlibatan MMA dalam aksi pembunuhan yang dilakukan oleh Serda AAM tersebut.
Ia hanya mengatakan hal itu sedang didalami oleh penyidik Lantamal II Padang. Di sisi lain, Whisnu mengatakan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan kepolisian terkait keterlibatan pelaku sipil.
"Penyidik TNI AL bersinergi dengan Polri dalam hal ini Polres Sawahlunto dan Polres Solok terkait dengan keterlibatan warga sipil dan penemuan jenazah," pungkasnya.
Sebelumnya, TNI AL memastikan Calon Siswa (Casis) Bintara bernama Iwan Sutrisman Telaumbuana (21) tewas usai ditusuk oleh anggota Denpom Lanal Nias, yakni Serda AAM.
Wishnu mengatakan hal tersebut diketahui penyidik Pom Lanal Nias usai memeriksa Serda AAM, pada Kamis (28/3) kemarin.
Kepada penyidik, ia menyebut, pelaku mengakui telah membunuh korban Irwan dengan cara ditusuk di bagian perut, pada Sabtu 24 Desember 2022 sore.
"Dan mayatnya dibuang di jurang daerah Talawi Sawahlunto Sumatera Barat," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (1/4).
Ia menegaskan aksi pembunuhan yang dilakukan Serda AAM murni merupakan perbuatan pribadi dan tidak terkait perintah kesatuan Lanal Nias. Selain itu, ia memastikan seluruh proses rekrutmen prajurit TNI AL tidak dipungut biaya apapun.
Whisnu bahkan meminta masyarakat untuk melaporkan pihak-pihak yang mengaku bisa membantu penerimaan prajurit TNI dengan iming-iming uang.
"Apabila ditemukan oknum mengatasnamakan TNI AL melakukan pemungutan biaya ataupun penyalahgunaan wewenang dalam melakukan rekrutmen agar segera dilaporkan ke Mako Lanal Nias," pungkasnya.
(tfq/pta)
Komentar