Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Piala Asia U-23 Pilihan Sepak Bola Sepak Bola Indonesia Sepak Bola Internasional Timnas Indonesia U-23 Timnas Uzbekistan U-23 Witan Sulaeman

    Mengapa Insiden Witan Jadi Drop Ball, Bukan Free Kick atau Penalti? - detik

    2 min read

     

    Mengapa Insiden Witan Jadi Drop Ball, Bukan Free Kick atau Penalti?

    Jakarta 

    -

    Ada insiden berupa Witan Sulaeman dijatuhkan di dekat kotak penalti Uzbekistan, tapi setelah dicek VAR malah berujung drop ball. Kok bisa?

    Indonesia vs Uzbekistan bermain di semifinal Piala Asia U-23 2024, Selasa (29/4) malam WIB. Timnas Uzbekistan U-23 menang dengan skor 2-0, seluruhnya dicetak di babak kedua lewat Khusayin Norchaev dan gol bunuh diri Pratama Arhan.

    Pertandingan tersebut berlangsung keras. Timnas Indonesia U-23 lakukan 18 pelanggaran, sementara Timnas Uzbekistan U-23 lakukan sembilan pelanggaran.

    ADVERTISEMENT

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Ada beberapa keputusan wasit Shen Yinhao yang dinilai kontroversial. Salah satunya di babak pertama, saat Witan Sulaeman dijatuhkan di dekat kotak penalti!

    Tepatnya terjadi di menit ke-26. Witan Sulaeman dijatuhkan Abdukodir Khusanov di dekat kotak penalti sisi kanan pertahanan Uzbekistan.

    Awalnya, Shen Yinhao menunjuk free kick dan para pemain bersiap dengan situasi tersebut. Namun, tim VAR tampak meminta Shen Yinhao meninjau layar VAR karena ada kemungkinan penalti.

    Dalam tayangan ulang, terlihat tipis Witan di-sliding alias dijatuhkan di dalam kotak penalti. Setelah dua menit mengecek VAR, Shen Yinhao lantas memberi keputusan drop ball untuk Uzbekistan!

    Para pemain sempat protes, termasuk pelatih Shin Tae-yong. Artinya, bola kemudian menjadi 'keuntungan' buat Uzbekistan karena tidak berujung free kick atau penalti.

    Menilik Law 8 pada Laws of The Game soal 'The Start and Restart of Play' ada penjelasan soal drop ball seperti dalam insiden Witan. Pertama yang harus digarisbawahi adalah, wasit menganulir keputusan karena jatuhnya Witan dinilainya tidak merupakan pelanggaran. Lalu, sentuhan terakhir bola dilakukan oleh Khusanov.

    'Bola di-drop untuk penjaga gawang tim bertahan di area penaltinya karena bola berada di area penalti atau sentuhan terakhir bola terjadi di area penalti'

    'Dalam kasus lainnya, wasit menjatuhkan bola (drop ball) untuk salah satu pemain dari tim yang terakhir kali menyentuh bola'.

    Dalam tayangan ulang jika dilihat lebih cermat lagi, rupanya ujung kaki kanan Khusanov masih menyentuh bola, meski sepersekian detik sebelumnya terjadi kontak dengan Witan sehingga Witan terjatuh.

    Witan SulaemanFoto: Screenshot

    (aff/krs)

    Komentar
    Additional JS