Yamaguchi Merasakan Kepedihan Hati Gregoria yang Kalah Kontroversial
--
Pemain tunggal putri Jepang Akane Yamaguchi bersimpati atas kejadian yang menimpa Gregoria Mariska Tunjung pada babak perempat final All England 2024.
Yamaguchi merupakan lawan dari Gregoria. Keduanya bertanding cukup sengit. Pertandingan berlangsung selama 62 menit dengan kemenangan Yamaguchi 21-10, 20-22, dan 21-18.
Terdapat insiden kontroversial yang terjadi pada akhir laga lantaran sorotan lampu dari tribune penonton. Gregoria yang terganggu bermaksud menghentikan laga, namun umpire menilai ketidakmampuan Gregoria mengembalikan kok adalah sebuah hal yang menghasilkan poin bagi Yamaguchi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pebulutangkis peringkat empat dunia itu mengaku memahami perasaan Gregoria yang sampai mengangis setelah laga berakhir.
"Para penonton sudah diminta untuk tidak menggunakan lampu kilat dan saya mengerti apa yang dia [Gregoria] rasakan karena itu mengganggu permainannya. Saya bersimpati kepadanya. Sulit mengatakan hal itu," tutur Yamaguchi.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain Yamaguchi merasa langkah menuju semifinal menghadirkan kejutan yang membahagiakan.
"Saya tidak menyangka bisa melaju sejauh ini. Sejak pekan lalu performa saya membaik. Searang saya bisa berada di semifinal dan saya sangat senang," terangnya.
Insiden lampu sorot yang fatal tersebut terjadi ketika Gregoria memegang servis pada kedudukan 18-20. Yamaguchi bisa mengembalikan kok ke arah kiri depan bidang permainan Gregoria.
Pemain Indonesia tersebut sejatinya bisa menjangkau bola. Alih-alih memukul bola ke daerah permainan Yamaguchi, Gregoria memilih menghentikan pertandingan karena terdapat lampu sorot dari tribune penonton.
Upaya Gregoria tak diacuhkan umpire yang lantas memastikan kemenangan untuk Yamaguchi. Sang pengadil pun menolak protes Gregoria.
(nva/nva)
Komentar