Darurat Timnas Indonesia, Pemain Naturalisasi Disumpah WNI Malam Hari?
--
Langkah-langkah yang ditempuh PSSI dalam proses naturalisasi pemain sepak bola untuk Timnas Indonesia makin anomali.
Terbaru, prosesi sumpah WNI pemain naturalisasi dilangsungkan pada tanggal merah dan malam hari. Adalah Nathan Tjoe-A-On yang menjalani proses anomali tersebut pada Senin (11/3).
Foto Nathan disumpah WNI beredar di media sosial pada Senin (11/3) malam. Namun, PSSI melalui Ketua Umum Erick Thohir baru mengumumkan proses naturalisasi pada Selasa (12/3) siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi malam, Nathan Tjoe-A-On resmi menjadi Warga Negara Indonesia setelah diambil sumpahnya. Hari ini Nathan sudah diproses juga untuk mendapatkan paspor dan KTP sebagai WNI," kata Erick di Instagram.
Pria yang menjabat Menteri BUMN itu juga menyebut PSSI tengah mengurus proses perpindahan federasi untuk Nathan sebagai syarat untuk membela skuad Garuda.
"Satu langkah lagi yaitu mengurus perpindahan federasi untuk Nathan bisa membela Timnas Indonesia. Terima kasih atas dukungan semua lembaga yg membantu proses berjalan dengan baik."
"Insya Allah Nathan bisa memperkuat Indonesia saat melawan Vietnam pada 21 Maret mendatang. Bersama-sama kita bawa Garuda Mendunia," terang Erick Thohir.
Sejatinya surat keputusan presiden (Keppres) atas naturalisasi Nathan sudah diteken pada 11 Desember 2023. Keppres Nathan ini bersamaan dengan Keppres atas nama Jay Idzes.
Hanya saja Nathan tak bisa menjalani prosesi pengambilan sumpah sebagai WNI pada tahun lalu. Pada 28 Desember 2023 itu hanya Idzes yang datang ke Jakarta untuk pengambilan sumpah.
Aksi terabas jalur ini dilakukan PSSI semata-mata demi Timnas Indonesia. Dengan disumpah sebagai WNI, berarti pula ada kans Nathan main melawan Vietnam.
Indonesia akan jumpa Vietnam pada 21 dan 26 Maret ini dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga pada 21 Maret berlangsung di Jakarta dan 26 Maret di Hanoi.
Nathan Tjoe-A-On melakukan pengambilan sumpah WNI di Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Senin (11/3) malam WIB. (Dok. PSSI) |
Dua pertandingan ini memang krusial. Sekali kalah atau imbang dari Vietnam, kans Indonesia lolos ke fase ketiga kualifikasi bisa pupus. Laga melawan Vietnam adalah kunci.
Anekdot dari pemain Vietnam, Do Duy Manh, kiranya pantas jadi refleksi. Pemain Vietnam ini menganggap Indonesia sudah jadi tim Belanda. Kadar respek Vietnam ke Indonesia turun.
"Kadang-kadang kami saling meledek, mengatakan kami tidak tahu apakah kami akan bermain melawan tim Belanda atau Indonesia," kata Duy Manh soal kekuatan baru Indonesia.
Dikotomi soal naturalisasi memang harus dijauhi, tetapi proses yang anomali tidak bisa dibiarkan. Sepak bola itu prinsip utamanya menjunjung tinggi aturan; fair play; sportif.
Baca di halaman selanjutnya>>>
Menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia U-23 2024, Shin Tae Yong pergi ke Eropa. Shin menemui pemain-pemain Timnas Indonesia.
Pemain pertama yang ditemui adalah Ivar Jenner. Pelatih asal Korea Selatan ini kemudian menemui Sandy Walsh dan Marselino Ferdinan. Ia lantas bertemu dengan Jay Idzes.
Setelah itu Shin membagikan foto ia makan malam bersama para pemain Timnas Indonesia, termasuk pemain naturalisasi baru: Nathan Tjoe-A-On, Thom Haye, dan Ragnar Oratmangoen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya sampai di situ, Shin juga membagikan foto bersama pemain bola non Timnas Indonesia. Mereka adalah Jens Raven dan Calvin Verdonk. Seperti ada pesan terselubung dari foto ini.
Keduanya adalah pemain-pemain yang memiliki darah Indonesia. Ini seperti tanda bahwa mereka akan menjadi pemain selanjutnya yang diproses naturalisasinya oleh PSSI.
Sayangnya, Shin tidak memperlihatkan aksi yang sama ke pemain-pemain yang berkiprah di dalam negeri. Bahkan sampai ada konflik antara Shin dengan pelatih klub.
Beberapa di antaranya adalah Thomas Doll dari Persija Jakarta dan Pieter Huistra dari Borneo FC. Kedua pelatih ini enggan melepas pemain mudanya ke Indonesia U-23.
Sikap para pelatih ini sekilas terasa wajar, mengingat Shin seperti mengistimewakan pemain yang berkiprah di luar negeri. Sedangkan yang di dalam negeri dikesampingkan.
Ini bisa menjadi situasi yang tidak baik menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Saat Indonesia butuh kemenangan atas Vietnam, semua kekuatan sepantasnya disatukan.
Shin sebagai representasi PSSI dan Timnas Indonesia sepatutnya merangkul semua. Tidak hanya mendatangi pemain di luar negeri, tetapi juga memompa semangat yang di dalam negeri.
Akan begitu indah melihat Shin foto bersama Doll atau Huistra, ditemani para pemain yang akan dipanggil berjuang meraih tiket ke Olimpiade 2024. Kiranya PSSI bisa merealisasikannya.
(jun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar