Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Petir Pilihan Sepak Bola Sepak Bola Indonesia

    Ini Sosok Pemain Bola yang Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi Bandung - inews

    5 min read

     Ini Sosok Pemain Bola yang Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi Bandung

    Agus Warsudi, Sondi Agung

    Ini Sosok Pemain Bola yang Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi Bandung Detik-detik pemain bola asal Subang tersambar petir di Stadion Siliwangi, Kota Bandung. (Foto: iNews)

    BANDUNG, iNews.id – Seorang pemain sepak bola asal Kabupaten Subang tewas usai tersambar petir saat bertanding di Stadion SiliwangiKota Bandung, Sabtu (10/2/2024). Detik-detik peristiwa mengerikan itu terekam kamera CCTV hingga viral di media sosial. 

    Diperoleh informasi, identitas korban bernama Septian Raharja (34) seorang staf pengajar di salah satu perguruan tinggi di Subang. 

    Baca Juga

    Tragis, Pria asal Subang Tewas Tersambar Petir saat Main Bola di Stadion Siliwangi Bandung

    Saat kejadian, korban bersama timnya yang berasal dari Subang sedang bermain dari pukul 14.00-15.50 WIB.

    Nahas pada sekitar pukul 15.10 WIB, sebuah sambaran petir menyambar korban yang sedang berdiri. Korban sempat mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis namun nyawanya tak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit.

    Baca Juga

    Detik-Detik Pemain Bola asal Subang Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Ada Kilatan Api

    Menurut sejumlah saksi, saat itu cuaca sedang tidak hujan bahkan cenderung cerah. Namun tidak lama terdapat awan mendung. Tiba-tiba, dua petir menyambar. Sambaran pertama menyambar penangkal petir yang ada di stadion. Sedangkan sambaran kedua langsung menghujam ke tubuh korban.

    Saksi berinisial GJ mengatakan kronologi kejadian itu terjadi saat timnya menggelar pertandingan melawan tim korban dari Subang. 

    Baca Juga

    Kronologi Pemain Bola asal Subang Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi, Sepatu sampai Terbakar

    "Dia (korban) ke Bandung, timnya lawan tim saya. Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan. Di lapangan masih panas. Makanya kami berani main," kata GJ saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (10/1/2024).

    GJ menyatakan, saat memasuki babak ketiga, langit mulai mendung dan tiba-tiba terdengar suara petir dan kilatannya menyambar penangkal. Tak lama, terdengar lagi suara petir kedua dan mengenai kaki korban.

    "Petir sekali menyambar ke penangkal, kedua kena kaki korban. Dari sana mulai banyak petir-petir. Korban pun tumbang," ujar GJ. 

    Awalnya, tutur GJ, para pemain mengira korban tiarap menghindari petir. Setelah dicek, korban ternyata sudah tidak sadarkan diri.

    "Kirain anak-anak itu tiarap, terus enggak bangun-bangun. Langsung dikasih pertolongan dulu dan telepon ambulans," tuturnya.

    Akibat sambaran petir itu, kata GJ, sepatu ber pull besi yang dipakai korban terbakar dan warna kulitnya menjadi merah. 

    "Sepatunya kebakar, ngegaris sampe ke baju. Baju korban robek. Luka di dada, kena petir, kulit meleleh, hitam kemerahan," ucap GJ.

    Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Sariningsih dan dikabarkan meninggal dunia. 

    "Saya dari situ tidak ikut ke RS, tapi dapat kabar korban meninggal, pertandingan juga tidak dilanjutkan lagi karena semua panik," ucapnya.

    Editor : Kastolani Marzuki

    Follow Berita iNewsJabar di Google News

    Komentar
    Additional JS