Pelatnas PBSI 2024 Tanpa Shesar Hiren Rhustavito, Pahlawan Thomas Cup yang Bisa Bikin Indonesia Tenang di Ajang Beregu - Semua Halaman - Bolasport
Pelatnas PBSI 2024 Tanpa Shesar Hiren Rhustavito, Pahlawan Thomas Cup yang Bisa Bikin Indonesia Tenang di Ajang Beregu - Semua Halaman - Bolasport.com
By Ardhianto Wahyu Indraputra, Jumat, 26 Januari 2024 | 10:46 WIB
Tunggal putra Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito, mendapat giliran mengangkat trofi dalam perayaan juara setelah final Thomas Cup 2020 di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021. (CLAUS FISKER/AFP)
BOLASPORT.COM - Salah satu pahlawan Indonesia pada Thomas Cup 2020 yaitu tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito harus meninggalkan Pelatnas PBSI.
Shesar Hiren Rhustavito tidak masuk dalam daftar pemain Pelatnas tahun 2024 yang dirilis oleh PBSI pada Kamis (25/1/2024) malam waktu setempat.
Penampilan atlet berusia 29 tahun tersebut memang menurun sepanjang tahun lalu.
Cedera betis yang berulang kali kambuh membuat Shesar kerap absen, termasuk pada SEA Games 2023 di mana dia awalnya direncanakan bertanding.
Shesar hanya tampil di 11 turnamen, paling sedikit di antara tunggal putra utama lainnya yaitu Anthony Sinisuka Ginting (20 ajang), Jonatan Christie (18), dan Chico Aura Dwi Wardoyo (20).
China Open 2023 menjadi penampilan terbaik Shesar.
Pemain jebolan PB Djarum tersebut mencapai perempat final turnamen World Tour Super 1000 itu sebelum disingkirkan rekan senegara, Jonatan Christie.
Sayangnya, di 10 turnamen individu lainnya Shesar mengalami kekalahan dini di dua babak awal.
Sementara dalam penampilan terakhir di Indonesia Masters 2024 yang masih berlangsung, Shesar telah angkat koper di babak kualifikasi.
Pemain asal Sukoharjo itu menjadi korban kejutan pemain kuda hitam asal India, Kiran George, dengan kekalahan 17-21, 21-12, 15-21. George masih bertahan hingga babak delapan besar.
Kendati kiprahnya di kawah candradimuka bulu tangkis Indonesia akan berakhir, jasa Shesar dalam membawa kebangkitan Indonesia di turnamen beregu akan dikenang.
Shesar merupakan salah satu anggota tim Thomas Indonesia yang berhasil menjadi juara di edisi 2020, yang ditunda penyelenggaraannya ke tahun 2021, dan runner-up edisi 2022.
Menjadi tunggal putra ketiga, Shesar menunjukkan mentalitas kuat karena berulang kali menjadi juru selamat.
Pada Thomas Cup 2020 di mana Indonesia mengakhiri puasa gelar selama 19 tahun, dua kali kemenangan Shesar di partai kelima menghindarkan Merah Putih dari nestapa tersingkir di fase grup.
Adapun pada Thomas Cup 2022, Shesar dua kali memenangi laga krusial.
Dia menghindarkan Indonesia dari kekalahan 0-3 dari Korea Selatan dalam laga yang menentukan posisi juara grup serta memastikan kemenangan dalam laga semifinal yang sengit kontra Jepang.
Shesar juga menjadi bagian dari tim beregu Indonesia saat memenangi Kejuaraan Beregu Asia pada 2020 serta SEA Games 2019.
Pengalaman itu membuat Shesar dipercaya menjadi kapten tim putra Indonesia di Asian Games Hangzhou 2022 pada September lalu walau akhirnya dia tidak bermain sama sekali.
Sayangnya, kiprah Shesar di turnamen individu tak semulus di turnamen beregu.
Pencapaian yang stagnan membuat Shesar tersusul oleh juniornya yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo yang dalam dua tahun terakhir membuat kejutan dengan mempersembahkan raihan gelar juara.
Dalam urusan memenangi turnamen, Shesar belum berhasil melakukannya lagi sejak menjuarai Russian Open pada 2019.
Pemain spesialis turnamen beregu memang benar adanya.
Pengamat bulu tangkis sekaligus anggota tim emas Indonesia pada Uber Cup 1994, Yuni Kartika, pernah memaparkannya dalam bincang-bincang bersama BolaSport.com.
"Ada pemain-pemain yang mental fighter. Artinya kalau memasang dia, timnya merasa tenang," ucap Yuni di sela-sela turnamen beregu junior Superliga Junior 2023.
"Bukan karena mainnya lo, tapi karena memang dia pejuang, di lapangan dia bisa tetap tenang, dia bisa stabil apapun keadaannya."
"Mau dia sedang ketinggalan kek, meninggalkan, mau dalam situasi apapun dia bisa tenang dan itu tidak semua pemain punya."
"Tapi pertanyaanya, bisa diperbaiki nggak, mentalnya kalau misalnya pemain itu bukan mental fighter. Bisa, tapi tidak akan sebaik pemain yang memang punya mental baja."
"Itu sudah seperti bawaan," tutupnya.
Baca Juga: Marcus/Kevin Masih Ada dalam Daftar Pemain Pelatnas, Penakluk Akane Yamaguchi dalam Percobaan
Komentar