Kepada Media Belgia, Sandy Walsh Cerita Soal Momen Terbaik Bersama Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 - Bolasport
Kepada Media Belgia, Sandy Walsh Cerita Soal Momen Terbaik Bersama Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 - Semua Halaman
By Lukman Adhi Kurniawan, Rabu, 31 Januari 2024 | 14:15 WIB
Pemain naturalisasi timnas Indonesia, Sandy Walsh, saat hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)
BOLASPORT.COM - Bek timnas Indonesia, Sandy Walsh, mengakui bahwa golnya ke gawang Jepang sangat berkesan.
Sandy jadi tampil sejak menit pertama pada babak penyisihan Grup D Piala Asia 2023 melawan tim Samurai Biru.
Jepang yang tampil perkasa di laga tersebut sukses mencetak tiga gol.
Menariknya, skuad Garuda sukses mencuri satu gol lewat Sandy yang memanfaatkan umpan lemparan dari Pratama Arhan.
Skor 3-1 untuk kemenangan Jepang hingga akhir pertandingan dan Sandy sukses mencetak gol pertamanya bagi timnas.
Sandy Walsh menjelaskan, mencetak gol bagi Indonesia sangat berkesan.
Apalagi, gol tersebut tercipta ke gawang Jepang dan di Piala Asia.
Menurutnya, itu adalah momen terbaik dan tidak akan dia lupakan.
"Mencetak gol melawan negara adidaya seperti Jepang di turnamen besar... Senang sekali!"
"Anda juga dapat melihatnya dari reaksi saya."
"Bagi saya pribadi, itu adalah momen terbaik dalam turnamen ini," kata Sandy Walsh dilansir BolaSport.com dari laman Gazet van Antwerpen.
Pemain asal KV Mechelen tersebut menambahkan bahwa gol tersebut semakin spesial karena keluarganya datang langsung ke stadion.
Hal ini membuat dia sangat bangga meski tunangannya yakni Aislinn Konig tidak bisa hadir.
"Terlebih lagi, keluarga saya hadir, yang membuatnya lebih baik.
"Sayangnya, tunangan saya (bintang bola basket profesional Aislinn Konig, red.) tidak bisa hadir di sana," tambahnya.
Sandy juga menyampaikan apresiasi kepada pelatih Jairis Women (klub Aislinn) karena bersedia merubah jadwal latihan agar tunangannya tersebut bisa menonton aksinya di Piala Asia.
Namun, dia menyadari bahwa kondisi tersebut cukup wajar karena mereka adalah atlet.
"Pelatihnya masih bersedia menjadwal ulang beberapa sesi latihan sehingga ia dapat menonton pertandingan grup di televisi."
"Tetapi ia tidak dapat menonton pertandingan melawan Australia secara penuh."
"Ia kemudian harus memainkan pertandingan sendiri, itulah kehidupan seorang atlet," pungkasnya.
Komentar