Kalaupun Tak Dipecat, Mourinho Diyakini Akan Tinggalkan Roma
Keputusan AS Roma memecat Jose Mourinho tak diterima dengan baik oleh para suporter. Tapi I Lupi dibela legendanya, Aldair.
AS Roma memecat Jose Mourinho menyusul serangkaian hasil mengecewakan musim ini. Roma cuma dua kali menang dalam tujuh partai terakhirnya, menelan empat kekalahan.
Dua dari kekalahan itu ditelan di dua pertandingan teranyarnya, masing-masing dari Lazio dan AC Milan. Itu kabarnya bikin Presiden Roma Dan Friedkin 'gerah', ditambah lagi selentingan kabar bahwa ia tak suka dengan berbagai alasan yang dilontarkan Mourinho.
Keputusan Friedkin tak disambut baik oleh banyak suporter Roma. Beberapa bahkan sempat melakukan protes di markas tim Trigoria, mengecam sang presiden.
Namun keputusan ini dibela oleh Aldair. Bek legendaris Roma itu percaya memang Roma dan Mourinho tak akan bertahan terlalu lama lagi, terlebih dengan situasi sulit yang membelit klub.
Roma seperti diketahui tertahan oleh aturan Financial Fair Play (FFP) dan hanya bisa belanja 1,5 juta Euro pada Januari ini, kecuali bisa menjual pemain. Sementara tim sudah kehilangan banyak pemain karena cedera dan ajang Piala Afrika-Piala Asia.
Rangkaian situasi ini cuma akan menghadirkan tekanan lebih ke Mourinho, yang pada akhirnya bisa berujung pada ketegangan di tim. Roma bahkan masih punya PR untuk memenuhi syarat FFP sampai musim panas nanti.
Selain itu, kontrak Mourinho juga bakal habis pada Juni mendatang.
"Keputusan Roma itu benar. Para suporter sangat mencintai Mourinho, tapi hasil-hasilnya tak hadir dan dalam kasus ini, normal saja kalau klub melakukan perubahan," kata Aldair kepada Gazzetta dikutip Football Italia.
"Saat Anda punya pelatih sepenting itu, yang selalu menuntut banyak, sejumlah pemain bisa kepayahan dalam jangka panjang. Faktanya, saya rasa kalau kita lanjutkan itu, mungkin Mourinho yang pergi, dia menginginkan pemain-pemain yang tak bisa didatangkan," imbuh pemain Roma periode 1990-2003 itu.
Mourinho membawa Roma meraih titel UEFA Conference League, mengakhiri puasa gelar selama 15 tahun. Musim berikutnya, Roma melaju ke final Liga Europa namun kalah adu penalti dari Sevilla dalam laga yang diwarnai kontroversi hand ball Loic Bade.
Komentar