Irak, Doha, dan Tragedi 31 Tahun Lalu yang Masih Hantui Jepang - detik

 

Irak, Doha, dan Tragedi 31 Tahun Lalu yang Masih Hantui Jepang

By Muhammad Robbani
sport.detik.com
January 20, 2024
Tangisan Timnas Jepang di Doha tahun 1993 usai laga kualifikasi Piala Dunia. Foto: Getty Images/Kaz Photography
Tangisan Timnas Jepang di Doha tahun 1993 usai laga kualifikasi Piala Dunia. Foto: Getty Images/Kaz Photography
Jakarta -

Kemenangan Irak atas Jepang di Piala Asia 2023 membuka luka lama publik sepakbola Negeri Matahari Terbit. Di tempat yang sama, Irak kembali menjadi mimpi buruk.

Irak pernah menghancurkan mimpi Jepang lolos ke Piala Dunia 1994 karena gol detik terakhir dalam babak kualifikasi yang digelar di Doha, Qatar, tahun 1993. Gol Jaffar Omran mengubur mimpi Jepang untuk bisa lolos pertama kalinya ke Piala Dunia.

Sebelum gol Jaffar Omran, Jepang unggul 2-1 yang bisa menggaransi mereka lolos ke Amerika Serikat. Sampai akhirnya gol sundulan Jaffar Omran di detik akhir laga menghancurkan mimpi itu.

Di Jepang, peristiwa itu dianggap tragedi. Mimpi lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya, buyar oleh gol di detik akhir laga yang dicetak oleh pemain Irak.

Meski pahit, publik sepakbola Jepang memilih mengabadikan tragedi itu dengan sebutan 'Doha no higeki' (ドーハの悲劇, Agony of Doha, atau Duka di Doha). Masa lalu kelam tetap harus diabadikan sebagai pengingat pernah melalui masa-masa sulit.

Setelah peristiwa 31 tahun lalu itu, Jepang kembali ditakdirkan jumpa Irak. Kali ini di fase grup pada ajang Piala Asia 2023.

Jepang yang kini sudah bertransformasi menjadi kekuatan sepakbola Asia, bahkan dunia, dijagokan bisa menang atas Irak. Sial, istilah 'bola itu bundar' berlaku buat Irak yang kembali membuat Jepang tersungkur di Doha.

Dua gol Aymen Hussein membawa Irak menang 2-1. Satu-satunya gol Jepang dicetak oleh Wataru Endo pada injury time, di Stadion Education City, Jumat (19/1/2024).

Hajime Moriyasu selaku Pelatih Jepang, merasakan dua kali pil pahit dari Irak. Sebab Moriyasu merupakan salah satu pemain Jepang yang tampil saat ditahan Irak pada 1993.

Adapun kekalahan dari Irak membuat Jepang dalam kondisi sulit, yakni harus menang atas Timnas Indonesia pada laga terakhir fase grup. Sementara Irak dipastikan lolos ke Babak 16 Besar dan hampir pasti keluar sebagai juara grup.

Kekalahan dari Irak membuka mata pemain Jepang, Takefusa Kubo, bahwa segalanya bisa terjadi di sepakbola. Katanya, jika Jepang lengah, Indonesia bisa saja melibas Jepang saat kedua tim berhadapan di laga terakhir fase grup Piala Asia 2023.

Kubo tak ingin skenario terburuk terjadi saat timnya jumpa Indonesia. Jangan sampai ada tragedi jilid II buat Jepang di Doha.

"Jika kami sudah memikirkan laga melawan Korea selanjutnya, kaki kami bisa disapu Indonesia," kata Kubo, dikutip dari media Jepang, Soccer King.

"Pertama-tama, kami harus fokus dulu untuk laga melawan Indonesia. Jika menang, maka kami akan mendaki gunung yang lebih sulit," ujarnya menambahkan.


(mro/krs)

Baca Juga

Komentar

Informasi Olahraga Terbaru - Google Berita