Tenaga Ahli Kemenpora Sebut Jalin Komunikasi dengan Ragnar Oratmangoen - Beritasatu
Tenaga Ahli Kemenpora Sebut Jalin Komunikasi dengan Ragnar Oratmangoen
Penulis: Antara | Editor: JAS

Jakarta, Beritasatu.com - Tenaga Ahli Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di bidang Diaspora dan Kepemudaan, Hamdan Hamidan, mengungkapkan bahwa dirinya aktif berkomunikasi dengan Ragnar Oratmangoen, pemain keturunan Indonesia.
Hamdan menyebut proses naturalisasi pemain seperti Thom Haye dan Maarten Paes sebaiknya ditanyakan kepada PSSI, tetapi komunikasi informal dengan Kemenpora telah dilakukan oleh Ragnar Oratmangoen.
"Saya tadi menyampaikan, Juni dia mengirim pesan langsung (DM) untuk berbicara. Saya memberi tahu bahwa kewenangan naturalisasi ada di federasi, tetapi saya menghargai niat baik untuk membela tanah leluhurnya," ujar Hamdan Hamidan di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Hamdan Hamidan menjelaskan bahwa Ragnar Oratmangoen pertama kali menghubungi pihak Kemenpora dan menyatakan minatnya untuk bergabung dengan timnas Indonesia karena melihat perkembangan positif tim tersebut.
"Dia menghubungi kami terlebih dahulu, menjelaskan bahwa dia melihat perkembangan positif tim nasional Indonesia. Jadi, dia tertarik untuk membela timnas," kata Hamdan Hamidan.
Ragnar Oratmangoen, penyerang sayap klub Liga Belanda Eredivisie Fortuna Sittard, memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang berasal dari Tanimbar, Maluku. Pemain berusia 25 tahun ini juga mampu mengisi beberapa posisi, termasuk penyerang tengah dan gelandang serang.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir, mengonfirmasi bahwa Ragnar Oratmangoen akan menjalani proses naturalisasi untuk bergabung dengan timnas Indonesia dalam waktu dekat.
Saat ini, Oratmangoen berstatus sebagai pemain pinjaman di Fortuna Sittard dari FC Groningen hingga 30 Juni 2024. Dia memperkuat klub barunya sejak musim panas 2023.
Musim ini, Oratmangoen telah tampil sebanyak delapan kali di berbagai kompetisi ketika memperkuat Fortuna Sittard. Menurut situs Transfermarkt, harga pemain berusia 25 tahun itu saat antara Rp 7,82 miliar hingga Rp 9,6 miliar.