Jelang Debut pada UFC Vegas 82, Jeka Saragih Ungkap Perbedaan Petarung Indonesia dan Luar yang Paling Terlihat - Semua Halaman - Bolasport

Jelang Debut pada UFC Vegas 82, Jeka Saragih Ungkap Perbedaan Petarung Indonesia dan Luar yang Paling Terlihat - Semua Halaman - Bolasport.com

By Nestri Y, Rabu, 15 November 2023 | 16:15 WIB
Selebrasi petarung Indonesia, Jeka Saragih, usai memenangi semifinal Road to UFC, Minggu (23/10/2022)
Selebrasi petarung Indonesia, Jeka Saragih, usai memenangi semifinal Road to UFC, Minggu (23/10/2022) (MOLA TV)

BOLASPORT.COM - Menjelang debutnya di UFC Vegas 82, Jeka Saragih bicara soal perbedaan signifikan antara petarung Indonesia dengan petarung luar hingga kesempatan para petarung muda Tanah Air untuk tembus UFC.

Debut Jeka Saragih pada UFC Vegas 82 tinggal menghitung hari.

Rencananya, pentas petarung kelahiran 1 Januari 1995 tersebut akan bergulir pada Sabtu (18/11/2023) waktu setempat atau Minggu (19/11/2023) WIB, di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat.

Keberhasilan Jeka tembus ke ajang UFC sendiri merupakan hasil jerih payahnya setelah tampil dari ajang pencarian bakat bertajuk Road to UFC beberapa waktu lalu.

Kala itu, Jeka harus puas jadi runner-up setelah kalah dari petarung India, Anshul Jubli.

Kendati demikian, sosok petarung asal Simalungun, Sumatera Utara itu tetap menjadi kebanggaan bagi Indonesia.

Sebab ia merupakan petarung Indonesia pertama yang akhirnya berhasil menembus persaingan bergengsi di panggung oktagon.

Berbicara tentang keberhasilannya debut di UFC, Jeka tak sungkan untuk membagikan pengalamannya sejak mempersiapkan diri menuju laga debut.

Salah satunya adalah pengalaman baru melihat bagaimana level para pertarung luar, terutama para petarung UFC.

Apalagi dari sisi teknik yang menjadi perbedaan dari latar belakang setiap petarung. Belum lagi dari ciri fisik yang membedakan dengan petarung Tanah Air.

"Pasti berbeda. Karena saya di sini sering bertarung dengan petarung Cage Warrior, UFC," ungkap Jeka Saragih dalam wawancara bersama Juara.net, Rabu (15/11/2023).

"Perbedaannya dari segi postur, stamina, dan teknik-teknik yang digunakan dalam MMA seperti striking, gulat, dan BJJ (Brazlian Jiu-Jitsu)," imbuhnya.

Tidak bisa dipungkiri, Jeka mengakui bahwa ia masih harus belajar banyak dari berbagai hal jika ingin mengejar level petarung UFC kelas atas.

Demi mengejar ketertinggalan, selain porsi latihan yang pasti akan berbeda, ia juga mempersiapkan aspek non-teknis seperti dari pola pikir dan mental bertanding.

"Sejauh ini, soal mengejar ketertinggalan itu, saya harus terus latihan di Amerika Serikat. Membutuhkan waktu jangka panjang untuk mengejar ketinggalan dari petarung-petarung MMA yang ada di UFC," kata Jeka.

"Ya, semoga Mola terus mendukung saya," tambah petarung 28 tahun itu.

"Kalau menjaga mental dan mindset saya itu, pasti dengan (cara memandang) latihan saya yang keras."

"Yang di mana menurut saya itu lebih sakit di latihan ketimbang saat bertarung. Karena pertarungan cuma 15 menit, sedangkan latihan sampai dua jam. Pagi dua jam, dua jam (lagi)."

"Kalau kami baru sesi sparring dan cedera, besoknya sudah harus latihan lagi."

"Kalau pertarungan saya sudah bisa santai, makan. Oleh karena itu, santai aja (dalam menghadapi pertarungan)," tandasnya.

Pesan untuk Petarung Muda Indonesia yang Ingin Tembus UFC

Menjadi petarung Indonesia pertama yang akhirnya debut di ajang UFC, membuat Jeka sering tak lepas dari pertanyaan tentang bagaimana peluang para petarung muda Tanah Air lainnya untuk mengikuti jejaknya.

Tentang hal tersebut, Jeka menuturkan bahwa apa yang harus dilakukan mereka adalah menjaga mindset bahwa latihan keras mereka lakukan untuk menjemput masa depan, meniti karier yang sesungguhnya di ajang MMA. Ditambah kedisiplinan terhadap diri sendiri yang harus diterapkan.

"Untuk petarung muda di Indonesia, khususnya MMA, tetap berlatih. Fokus dan buatlah olahraga kita ini sebagai masa depan bukan sampingan. Karena sekarang banyak event dan promotor dari luar melirik petarung Indonesia," kata Jeka.

"Tetapi juga itu sih, bantuan dari pemerintah kita."

"Kalau petarung Indonesia itu banyak. Tetapi, tergantung disiplin atau tidak. Semua punya kesempatan. Jika kita siapkan dari mental dan teknik-teknik semua bisa mengikuti saya," ujarnya.

"Misalnya saja saya ini, bisa dibilang rezeki-rezeki-an aja. Pukul-tidur, pukul-tidur, saya bertarung lagi, saya yang tidur selanjutnya. Rezeki saja sih."

"MMA itu tidak bisa diprediksi. Yang jelas, semua petarung Indonesia punya kesempatan dam semoga Road to UFC terus melirik jagoan Indonesia," ucap Jeka Saragih.

Pada UFC Vegas 82, minggu (19/11/2023), Jeka Saragih akan dipertemukan dengan lawan asal Brasil, Lucas Alexander.

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis dan tidak dikelola oleh kami)

Berbagi Informasi

Goal Indonesia

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsiin

Opsi Informasi

Opsitek