Pembalap F1 Bertumbangan di GP Qatar Akibat Cuaca Panas Menyengat
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fcache%2Fberitasatu%2F960x620-3%2F2023%2F10%2F1696872315-1024x683.webp)
Jakarta, Beritasatu.com - Suhu panas menyengat di Qatar membuat beberapa pembalap Formula 1 bertumbangan seusai menjalani balapan, Minggu (8/10/2023). Beberapa pembalap mengalami dehidrasi, pingsan, dan muntah-muntah.
"Ada kalanya pandangan agak kabur,” aku Lando Norris usai balapan di Sirkuit Lusail. Suhu udara di GP Qatar terlalu tinggi. Pembalap dipapar suhu lebih dari 40 derajat dan kelembapan lebih dari 70 persen. Tim harus mendinginkan mobil dengan es sintetis sebelum memulai lomba, tetapi tidak membuahkan hasil.
Pada lap 27, Fernando Alonso menanyakan "apakah ada air atau sesuatu" melalui radio saat melewati pit, karena kursinya seperti terbakar. “Saya sudah mencoba, tetapi itu sesuatu yang tidak boleh,” papar pembalap asal Spanyol itu.
Permintaan tersebut menyita perhatian. Namun, belum cukup untuk memberikan gambaran tentang kondisi ekstrem yang dialami para pembalap.
Pembalap pertama benar-benar membunyikan alarm peringatan soal penderitaan mereka akibat cuaca panas ini adalah Logan Sargeant. Pembalap pemula itu memberi tahu timnya bahwa dia merasa tidak enak badan.
Segera, bos Williams James Vowles mengatakan kepadanya bahwa dia boleh tidak melanjutkan balapan. "Itu keputusan Anda. Tidak ada salahnya berhenti jika Anda merasa tidak sehat," ujar Vowles.
Tidak menyelesaikan balapan selalu merupakan hal yang sulit bagi seorang pembalap. Namun, pada saat seperti ini, keselamatan harus didahulukan daripada harga diri.
Dengan susah payah, pembalap asal Amerika Serikat itu berhasil mencapai pit box miliknya. Di sana, tim harus membantunya keluar dari mobil, karena dia kelelahan total.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg2.beritasatu.com%2Fberitasatu%2F2023%2F10%2F1696871509-657x442.webp)
Pembalap berusia 22 tahun itu dibawa ke pusat medis. Dia kemudian menjalani pemeriksaan dan dipulangkan setelah menderita dehidrasi parah dan melemah akibat gejala mirip flu. Meskipun para pembalap membawa air untuk diminum selama balapan, kemungkinan besar airnya menjadi panas, dan jumlahnya tidak banyak.
Pembalap lain, kecuali Lewis Hamilton dan Carlos Sainz yang masuk finis, berhasil menyelesaikan balapan meski dengan susah payah. Saat mereka memarkir mobil, kebanyakan dari mereka kesulitan untuk keluar.
Pembalap Williams, Alexander Albon, harus dibantu dan seperti rekan satu timnya, berakhir di pusat medis untuk mendapatkan perawatan akibat paparan panas akut. Sementara itu pembalap BWT Alpine F1 Team, EstebanOcon mengaku sempat muntah-muntah selama dua lap.
"Rasanya seperti berada di sauna dan mendorong tubuh hingga batasnya. Saya ingin keluar, itulah yang saya rasakan sejak lap ke-20. Dengan cuaca yang lebih panas, saya harus berhenti ," jelas George Russell.
Pembalap Inggris itu perlu mandi es setelah balapan. “Kami telah mencapai batas kemampuan tubuh manusia,” kata Lando Norris, kritis terhadap kondisi yang mereka hadapi.
“Beberapa pengemudi pingsan di pusat medis, ini menunjukkan betapa sulitnya pekerjaan kami," ungkap pembalap McLaren-Mercedes ini.
Pembalap Aston Martin Aramc, Lance Stroll, mengemudi di jalan lurus dan terlihat kepalanya terbentur dari kiri ke kanan. Usai balapan Stroll bilang dia pingsan di dalam mobil. Video yang diunggah dalam Twitter (X) menunjukkan dengan jelas apa yang terjadi kepada pembalap Kanada itu.
"Di video ini bagi saya sepertinya dia tidak benar-benar 100% sadar. Balapan ini benar-benar bencana mengingat banyaknya pembalap yang mengalami gangguan kesehatan," ungkap Stroll.
Komentar