Komdis PSSI Jatuhi Pengurangan Poin ke Sriwijaya FC, Laporan Semen Padang yang Diajukan Mertua Pratama Arhan Dikabulkan - Semua Halaman - Bolasport
Komdis PSSI Jatuhi Pengurangan Poin ke Sriwijaya FC, Laporan Semen Padang yang Diajukan Mertua Pratama Arhan Dikabulkan - Semua Halaman - Bolasport.com
BOLASPORT.COM - Pada hasil sidang Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang dirilis, Jumat (27/10/2023), menjatuhi hukuman pengurangan poin dan denda sebesar Rp45 Juta kepada Sriwijaya FC.
Sriwijaya FC dinilai melanggar regulasi saat menjamu Semen Padang FC pada pekan keempat Liga 2 2023/2024 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang, Sumatra Selatan, Minggu (1/10/2023).
Dengan jenis pelanggaran, tidak menurunkan pemain U-21 dalam starting XI.
"Jenis Pelanggaran: tidak menyertakan pemain U-21 dalam starting XI," tulis PSSI.
"Hukuman: kalah 0-3 dari Semen Padang; Pengurangan 3 poin (forfeit); Denda sebesar Rp.45.000.000," sambung PSSI.
Padahal dalam regulasi Liga 2 2023/2024 yang tertuang pada pasal 23 poin 3, mengharuskan setiap tim memainkan pemain U-21 masuk sebagai pemain utama.
Kala itu, laga antara Sriwijaya FC vs Semen Padang berakhir sama kuat 1-1.
Kini usai putusan sidang Komdis PSSI, Sriwijaya FC dinyatakan kalah 0-3 dari Semen Padang.
Alhasil, Semen Padang saat ini mengumpulkan 13 poin dan tetap berada di urutan kedua klasemen.
Sementara Sriwijaya FC mengemas lima poin serta turun ke posisi lima.
Sebelumnya, penasihat Semen Padang FC, Andrea Rosiade, melaporkan kecurangan yang terjadi di laga kontra Sriwijaya FC ke Kantor PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rabu (4/10/2023).
"Kami datang ke Kantor PT LIB sesuai prosedur yang ada di PSSI bahwa kami ingin melaporkan ke Komisi Disiplin," ujar Andre Rosiade di Kantor PT LIB.
"Ada dua hal. Yang pertama adalah kelalaian dari asisten wasit 2 yang berujung gol Sriwijaya FC ke gawang Semen Padang di mana gol itu diduga offside."
"Kedua juga ada pelanggaran Regulasi Liga 2 2023/24 pasal 23 poin 3 di mana diharuskan setiap tim Liga 2 ini harus memainkan pemain U-21 menjadi starting XI di babak pertama."
"Dalam pertandingan dari data daftar susunan pemain yang kami dapatkan tidak ada nama pemain U-21 yang masuk dalam starting XI di babak pertama dan itu melanggar pasal 23 poin 3."
"Harapan kami kenapa kami melaporkan, karena kami meyakini bahwa PSSI baru ini di bawah kepemimpinan Pak Erick Thohir punya komitmen yang jelas terhadap pemberantasan mafia, ingin bersih-bersih PSSI. Kami optimistis laporan kami ini akan diproses," sambung mertua Pratama Arhan tersebut.
Berikut hasil sidang Komdis PSSI pada 24 Oktober 2023:
1. Tim Sriwijaya FC
- Nama Kompetisi: Pegadaian Liga 2 2023/2024
- Pertandingan: Sriwijaya FC vs Semen Padang
- Tanggal Kejadian: 1 Oktober 2023
- Jenis Pelanggaran: tidak menyertakan pemain U-21 dalam starting XI
- Hukuman: kalah 0-3 dari Semen Padang; Pengurangan 3 poin (forfeit); Denda sebesar Rp.45.000.000,-
2. Tim PSM Makassar U20
- Nama Kompetisi: EPA Liga 1 U20 2023/2024
- Pertandingan: Persebaya U20 vs PSM Makassar U20
- Tanggal Kejadian: 30 September 2023
- Jenis Pelanggaran: menyebabkan pertandingan tidak dapat dilaksanakan (bukan alasan force majeure)
- Hukuman: kalah 0-3 dari Persebaya U20; Pengurangan 3 poin (forfeit); Denda sebesar Rp.5.000.000,-
3. Tim Dewa United FC
- Nama Kompetisi: EPA Liga 1 U16 2023/2024
- Pertandingan: Persija Jakarta U16 vs Dewa United U16
- Tanggal Kejadian: 30 September 2023
- Jenis Pelanggaran: menyebabkan pertandingan tidak dapat dilaksanakan (bukan alasan force majeure)
- Hukuman: kalah 0-3 dari Persija Jakarta U16; Pengurangan 3 poin (forfeit); Denda sebesar Rp.5.000.000,-
Komentar