Joan Laporta: Ada Kampanye Terencana buat Kacaukan Barcelona
Joan Laporta menegaskan Barcelona tak bersalah dalam kasus Negreira. Baginya masalah ini merupakan kampanye terencana buat mengacaukan internal Blaugrana.
Kasus Negreira mencuat sejak awal tahun 2023. Barcelona diduga menyuap mantan wakil presiden Komite Wasit Spanyol, Jose Maria Enriquez Negreira, pada 2001-2018.
Barcelona disebut membayar 7,3 juta euro kepada Negreira lewat perusahaan Dasnil 95 SL kepunyaan Negreira dan putranya, Javier Enriquez. Bayaran tersebut diyakini membuat Barca mendapat keuntungan dari keputusan-keputusan wasit di lapangan.
Pengadilan pun mendakwa Barcelona bersalah atas kasus Negreira pada September 2023. Joan Laporta beserta dua eks presiden Barca, Sandro Rossell dan Josep Maria Bartomeu, turut didakwa bersalah.
Beberapa klub LaLiga seperti Real Madrid, Sevilla, dan Athletic Bilbao mengecam kasus suap Negreira oleh Barcelona. Mereka mendesak LaLiga untuk menginvestigasi masalah ini lebih dalam, mengingat skandal wasit ini turut mempengaruhi hasil pertandingan.
Presiden Barcelona, Joan Laporta, bersikukuh timnya tak menyuap Negreira. Pria 61 tahun tersebut balik menyerang pihak-pihak yang berusaha menjatuhkan citra klub melalui kasus ini.
"Ada kampanye terencana untuk mengacaukan Barca. Kampanye yang sengit dan belum pernah terjadi sebelumnya. Ada madridisme sosiologis yang mempunyai banyak kekuatan," kata Laporta, dilansir dari Mundo Deportivo.
"Kami telah berkompetisi dengan madridisme sosiologis ini. Mereka takut kesuksesan kami terulang kembali. Saya berusaha membawa Barca kembali menjadi yang terbaik dalam sejarah. Semakin saya berjuang untuk Barca, semakin saya mencintai klub ini," Joan Laporta mengungkapkan.
Komentar